Senin, 10 Mei 2010

LEPASKAN DIRI ANDA DARI SEGALA IKATAN DOSA SEKSUAL

LEPASKAN DIRI ANDA DARI SEGALA IKATAN DOSA SEKSUAL

Disusun oleh: Ingar Sinaringbudi Hadiprasetya, D.Miss

NAS ALKITAB:

Ibrani 12:1 b "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

I Petrus 1:15-16 " tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Keluaran 20:14 "Jangan berzinah”.

Matius 5:28 " Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Matius 19: 9 " Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Roma 7: 2-3 "Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki- laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.

Kisah para rasul 17:30 "Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.

I Korintus 5:1" bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya (ibu tiri).

I Korintus 5: 9-10 " Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

I Korintus 6:12-13 " Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun .., Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

I Korintus 6:18 " Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

II Korintus 12:21 "Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku didepan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Galatia 5: 19 -21 "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu—seperti yang telah kubuat dahulu—bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Efesus 5:5 " Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Kolose 3: 5 -6 " Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)

I Tesalonika 4: 3 " Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan.

II Petrus 2:2" Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

Ibrani 13:4 " Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Wahyu 22:15 "Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

Amsal 9:17-18 "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya." Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa disana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati.

PENDAHULUAN

* Seks merupakan gagasan-Nya , bukan gagasan manusia.
* DORONGAN SEKSUAL: harus dikendalikan dan disalurkan secara tepat .
* TUJUAN SEKSUAL DALAM PERNIKAHAN KUDUS:
> Procreation (Melahirkan Keturunan Ilahi)
> Intimacy, Plesure, Rekreasi (Kenikmatan) .
Catatan:
* Kenikmatan itu merupakan hasil sampingan dalam kehidupan , bukan merupakan
tujuan utamanya (yakni menjadi " satu daging") .
Kenikmatan seksual dirancang Allah untuk dinikmati di dalam kesucian hubungan
perkawinan.
> Sacramental / Legitimate : MONOGAMY
> Personal / Eclusive.

* Dimensi Seksual:
" Jadi, hubungan seksual yang dilakukan secara tepat dalam perkawinan dan
komitmennya terhadap kesetiaan, membawa rasa identitas yang lengkap dan
manusiawi kegembiraan yang tanpa batas , keseimbangan yang sempurna
,kebebasan yang bertanggungjawab, pemenuhan tujuan dan kesatuan tubuh yang
tidak dapat digambarkanlagi "

* Keintiman seks sangatlah kompleks . Seks merupakan pengalaman yang berlapis-lapis
dan bertingkat-tingkat secara serentak pada dasar biologis, psikologis, emosional, dan social.

* Seks yang bukan persetujuan bersama (nonconsensus) adalah seks yang tidak sehat.

* Setiap perbuat seks yang melukai, meremehkan, atau menghina individu lainnya adalah tidak sehat.

* Kebanyakan pria, lajang atau menikah, tergoda secara seksual. Akan tetapi, tergoda
bukanlah dosa.

Ilustrasi :
" Burung -burung boleh berterbangan di atas kepala kita (dimana kita tidak dapat Mengusirnya atau melarangnya), tetapi apabila burung-burung tersebut hinggap di kepala kita (kita harus mengusirnya atau melarangnya sebelum memberi kotoran atau membuat sarang).

* Anda tidak boleh menciptakan "Konflik situasi" dengan membuka diri secara sukarela(baik secara pikiran -pikiran yang terlintas, pandangan dan reaksi psikologis dan fisologis terhadap pencobaan atau godaan.

Seks dimaksudkan untuk menjadi suatu ungkapan cinta, tetapi sayangnya banyak pria
dan wanita menggunakan seks untuk menghukum, menolak, membuat pasangan mereka
frustasi dan kecewa.

* Kita harus mulai memperlakukan dosa seksual dengan ketegasan !!!.

* Otak merupakan organ seks primer. Untuk itu perlu dikuduskan dan disucikan (Filipi 4:4)

* Cinta / kasih harus berpusat di dalam kehendak (hati)bukan ditaruh dalam perasaan.

* Kita bukan diundang untuk mentaati Allah. Kita diperintahkan untuk taat kepada Allah.

* Jika anda mau dekat sorga Menikahlah (Perkawinan Yang Harmonis),
dan jika anda mau dekat neraka Menikahlah juga (Pernikahan yang hancur).

* HAL-HAL YANG DITIMBULKAN DARI DOSA- DOSA SEKSUAL
> Dosa seksual berasal dalam diri sendiri (bukan dari luar) (I Korintus 6:18)
> Tidak melindungi diri sendiri dan pasangan anda dari kehancuran dan penyakit .
> Dosa bersifat merusak / mencemarkan.
> Menghancurkan hubungan dengan pasangannya ( Perceraian )
> Menurunkan genetika dosa juga kepada generasi berikutnya (diwariskan kepada generasi
bawah)

Misalnya:
Generasi pertama (kakeknya): Pezinah (dengan satu atau 2 orang)
Generasi kedua (Ayahnya): Pezinah (Double zinahnya) (dengan 3 atau 6 orang)
Generasi ketiga (Anaknya) Pezinah (Triple Zinahnya) (penyalur / pengepul dengan
banyak orang/ memiliki profesi mucikari / germo)
Generasi keempat (Cucunya) Pezinah (Fourth Zinahnya) (produsen/ menciptakan
Industri /membuat lokasiasi prostitusi, memproduksi video porno, majalah porno)

> Membawa Penyakit Seksual Menular:

* Seperti Chlamydia, Herpes Genital, Gonorrhea, HepatitisB, HIV/AIDS,
Human PapillomaVirus (HPV), Sifilis, Peradang Pelvis (PID), kanker prostat, kanker
rahim, cacat)
* Virus adalah perampok licik, dan mengalami banyak mutasi .
* Virus dapat diam dalam tubuh anda selama lima sampai dua puluh tahun tanpa
terdeksi, perlahan -lahan menghancurkan system kekebalan tubuh sehingga
memungkinkan infeksi opurtunistik lain terjadi.
* Infeksi jamur yang tidak berespons terhadap obat-obatan (kebal terhadap antibiotic)

> Menghancurkan / menghilangkan gairah seksual, perasaasan nikmat (bagi pasangan
resminya )
> Munculnya insecure intimacy (rasa tidak aman dalam menjalin kedekatan dengan
pasangannya )
> Membawa kehancuran ekonomi (bangkrut)
> Membuat komunikasi/ pembicaran yang tidak sehat (percekcokan, kata-kata kasar,
kebohongan)
> Menghancurkan rasa aman dan percaya diri
> Menghancurkan harga diri seorang wanita / laki
> Mengikis kepercayaan pasangan anda / anak anda
> Pemberontakan secara terselubung / terang-terangan
> Terjadinya Intimidasi (ancaman, tekanan)
> Terganggunya kesejahteraan emosi (tidak ada damai sejahtera / tidak ada sukacita )
> Menimbulkan Stress, Depresi , Kepahitan ( bisa menyebabkan kanker ,stroke , jantung )
> Mengikat Pertumbuhan Rohani (Ibrani 12:1) tidak ada pertobatan, stagnasi/ kemacetan )
rohani .
> Pelayanan tidak berkembang atau bahkan mungkin hilang dalam pelayanan
> Tidak Kudus tidak dapat melihat Allah
> Tidak Mengalami/ hidup dalam Hadirat Allah
> Membawa kepada kematian /maut ( aborsi, pembunuhan ) .
> Mendapat Murka Allah / penghukuman ( Kutuk )
> Tidak Mendapat Bagian Dalam Kerajaan Allah


PEMBAGIAN DOSA SEKSUAL:

1. PERCABULAN (FORNICATION / SEXUAL IMMORALITY)
(Kisah 15:20, Galatia 5: 19, I Korintus 5: 1-2, 11, I Korintus 6:13)
Definisi: Melakukan hubungan seksual (senggama) dengan lawan jenis (dalam status
bujang / belum menikah)

Kasus di gereja Korintus (I Korintus 5:1-2) dan di banyak gereja masa lalu dan sekarang:
ada banyak orang hidup bersama tanapa harus ada ikatan pernikahan, tetapi mereka
tetap masih pergi ke gereja dan percaya jika mereka adalah orang Kristen ( orang
Kristen tanpa pertobatan - bnd. II Korintus12:21). Gereja tidak kebal lagi terhadap
pengaruh luar (dosa seks)

Meliputi:

a. Pornografi (Yunani = Porneia):
Contoh : Mengoleksi / terikat dengan : Gambar -gambar / poster porno, CD porno
/ Blue Film, Seks Toys (mainan seks: boneka telanjang, alat-alat vibrator) –
membelokkan hakikat seksualitas, sexual jokes ( perkataan kotor ), majalah /buku
romatis kama sutra / picisan ( Playboy , Pentahouse , Hustler ) .Melihat pertunjukan
(live show) yang membangkitkan gairah), pesta seks gila-gilaan .
Dan penggunaan Afrodisiak (obat kuat untuk seks) yang dapat membangkitkan gairah
seksual(Viagra , makanan tertentu, minum jamu ,dls ) - namun hasilnya mengecewakan .

Catatan : Semi porno juga bisa berakibat fatal ( soft porn palys hardball ) .

b. Mencari kepuasan / terlibat dalam pra nikah (sex for fun).
* pergi ke tempat pelacuran ( sex for pay ), karoke plus, dugem, pijat plus ( erotic
massage) (tempat-tempat kegelapan )
* mengadakan hubungan seksual dengan pacarnya / tunangannya.
(baik suka sama suka atau dengan paksaan / ancaman - sebagai bukti ekspresi cinta
sejati)
* mengadakan hubungan seksual dengan teman kantor, teman kuliah,dls.
(hubungan suka sama suka, mencari variasi seksual / kepuasan semu)

c. Internet: Cyber Sex - Web .Cam (mengadakan transaksi seksual lewat internet)
Meliputi: cyberworld, cyberlover (sex on line)
* Berhubungan intim "tanpa batas "(tidak dibatasi ruang, tembok, negara, waktu, dls)
* Internet dapat menjadi candu, bukan hanya pornografinya, tetapi juga games-nya.
Catatan: Gunakan Website yang benar, baik, berguna dan membangun.
Gunakan website (www.intimatetters. com) - salah satu website yang dikelola
sebuah organisasi Kristen yang menentang pornografi.

d. Sex -gratification (kepuasan seksual yang tidak wajar / hyper seks)
- without penis -vaginal intercourse). Maturbasi (untuk laki -laki) / Onani (untuk
perempuan)
- seksual dengan kekerasan dan kebencian ( kasus-kasus perkosaan)
- Obsesi Fantasi Seks
- Gonta-ganti pasangan / dengan banyak pasangan (tukar pasangan)
- Locker Room Syndrome (suka memamerkan ukuran penis sesama laki)

e. Cohabitation / Hidup bersama kumpul kebo (tanpa nikah resmi / kawin siri)
Nasehat:
> Jangan bergaul dengan orang cabul (menjadi terbiasa dengan tingkah lakunya)
> Jangan sekali-kali makan bersama-sama
> Berdukacita dan menjauhkan orang tersebut dari tengah-tengah jemaat
(bisa dikenakan siasat gereja /disiplin gereja/ dikucilkan ) .

f. Women are exploited by men (wanita dieksploitasi kaum pria) atau sebaliknya
- termasuk untuk membalas pasangan yang berkhianat

g. Menghilangkan kecemasan kejatanan - mencari solusi ( tidak bisa ereksi, traumatic
seksual, dls )



h. Untuk melepaskan agresivitas seksual (walaupun dengan penghargaan yang tulus)
- beresksperimen dan bersikat kreatif .
- untuk melawan kesepian
- menikmati petualangan seksual.
- untuk memenuhi kebutuhan seksual

Berdasarkan sexuality standard seorang, perilaku seksualnya bisa diprediksi:
a. Sexuality standard abstinence = cenderung untuk menolak berhubungan seks di
luar pernikahan.
b. Sexuality standard permissiveness = mereka bersedia untuk melakukan hubungan
seks meskipun tidak terikat dalam pernikahan

Survei :
" Mereka yang terlibat dalam hubungan seks sebelum menikah, sekitar 80%
hubungan cintanya bubar di tengah jalan dan tidak sampai pada pernikahan "


2. PERZINAHAN (ADULTERY) - Ketidaksetiaan, Perselingkuhan, Penyelewengan.
Memiliki:WIL (wanita idaman lain ), PIL ( Pria Idaman Lain ) ,TTM (teman tapi mesra ) .
Definsi : Melakukan hubungan seksual dengan pasangan orang lain / lawan jenis
yang masih bujang / sudah menikah (dalam status sudah menikah salah satunya atau
keduanya, atau pernah menikah / duda /janda)
(Keluaran 20:14, Matius 5:28, Matius 19:4-6, Markus 10:6-9, Lukas 16: 18, Roma 7:3)

Type Perzinahan:
a. Perzinahan Rohani terhadap Allah ( Murtad ) ( Bnd. Hosea 4:12; 5:4)
mengikuti illah lain (termasuk: menyembah jin-jin, tentara langit ,dls)
b. Perzinahan secara fisik dengan lawan jenis ( Keluaran 20:14)
c. Perzinahan secara emosional / masih dalam pikiran belum dilakukan secara fisik
(Matius 5:28)
Catatan: "Menginginkan perempuan" berarti tidak hanya mengingini dia untuk
hubungan seksual, tetapi juga memikirkan cara bagaimana hal itu dapat terjadi.
d. Perzinahan karena Perceraian ( Matius 19:3-9; Markus 10:11-12; Malekahi 2:15-16,
Lukas 16:18 Bnd. Ulangan 23:14; 24:1-4; II Korintus 6:14; I Korintus 7:10-11)
e. Perzinahan karena kawin dengan Janda (cerai) (Markus 10:11-12)
f. Perzinahan karena masih terikat dengan Hukum Perkawinan (pasangannya masih
hidup - tidak boleh selingkuh).

Catatan tentang beberapa Penyimpangan dalam Pernikahan:

> Polygamy (seorang pria memiliki banyak isteri) (Bnd. Kejadian 4:19; Hakim 8:30
I Samuel 1:1-2; II Samuel 3:2-5; 5:13-16; II Tawarikh 24:1-2; I Raja 11:3 )
Catatan: Larangan Polygamy dalam PB (I Timotius 3:2, 12; Titus 1:6)

> Bigamy (seorang laki-laki memiliki 2 isteri ) ( Bnd. Markus 7:15; Titus 1:15; Bilangan
33:52; Ulangan 33:29).

> Biseksual. Memiliki responsivitas seksual terhadap kedua jenis kelamin.
Biseksual yang sejati lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

> Polyandry (seorang wanita memiliki banyak suami) (Yohanes 4: 17-18)

Catatan bagi kaum Pria:
- Barangsiapa yang terlalu menggebu mencintai isterinya adalah pelaku Zinah.
- Anda bukan mencintai isteri anda, melainkan menafsui (memperkosa) isteri anda
- Ketika seorang laki-laki memberi perhatian lebih banyak kepada perempuan lain
dibandingkan dengan yang diberikan kepada istrinya, laki-laki itu telah berselingkuh
(secara emosional).

Catatan bagi Wanita (yang mentoleransi penyelewengan suaminya):
* Perempuan yang bertahan dengan laki-laki yang menyeleweng sesungguhnya sangat
merugikan dirinya sendiri, baik jika ditinjau dari sudut pandang personal maupun
emosional. Hanya karena untuk bertoleransi terhadap perselingkuhan suaminya agar
pernikahan tetap utuh, ini sama sekali tidak menjamin bahwa sang suami tersebut tidak
akan meninggalkan.

* Lebih baik menikah dengan suami yang menyeleweng daripada bercerai.

* Seorang suami yang menyeleweng masih lebih baik daripada tidak ada suami sama
sekali.

* Lebih baik bertahan dengan " setan-setan yang sudah dikenalnya daripada dengan
setan yang belum dikenalnya " (lebih baik bertahan daripada kawin lagi dengan orang
yang belum dikenal)

* Laki-laki yang pernah melakukan hubungan intim singkat cenderung untuk
mengulangi lagi dan lagi (sekali berkianat, tetap berkianat - apabila pria tersebut
belum bertobat / dipulihkan)

Catatan tentang Keperawanan (virginity, hymen):

Keperawanan merupakan suatu karunia yang Allah berikan kepada seorang laki-laki atau perempuan yang satu saat nanti bias mereka berikan kepada seseorang yang akan menjadi pasangan hidup mereka. Itulah sebabnya keperawanan itu menjadi suatu hal yang istimewa dan kudus.



Hasil survei:
* 90 % laki-laki yang memiliki penghasilan lebih dari cukup ( diatas rata-rata , seperti :
manager) ada kecenderungan menyeleweng.
* Setelah 2 tahun menikah, lebih dari 70 % laki-laki berselingkuh .
* 85 % laki-laki yang menyeleweng tidak meninggalkan isteri mereka.
* 86 % laki-laki membayangkan berhubungan intim dengan dua perempuan.
* Sehari laki-laki berpikir tentang seks rata-rata sebanyak 203 kali / per hari
* Menganggap perselingkuhan adalah hak asasi sebagai laki-laki (kalau tidak selingkuh
bukanlah laki-laki macho)
* Beberapa laki-laki tidak memerlukan alasan untuk perselingkuhan, yang dibutuhkan
kaum pria hanyalah sebuah tempat dan sebuah kesempatan.
* Perselingkuhan pertama-tama dan terutama, merupakan suatu pelanggaran terhadap
ekslusivitas hubungan seks antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang
telah menikah.
* Penyelewengan, baik yang dilakukan oleh salah satu pasangan maupun keduanya,
dialami lebih dari 80% pernikahan.
* Laki - laki yang pernikahan bahagia pun bisa menyeleweng, karena mereka
menginginkan" tambahan " (suplemen) hubungan seks (mental laki-laki sejati pasti
berselingkuh).

Melakukan Perselingkuhan, bisa terjadi secara:
* Sembunyi-sembunyi (diam -diam / tertutup),
* Agak terbuka (pura-pura -tidak di ketahui pasangan, walaupun mungkin diketahui tetapi
sering mengelak / berbohong )
* Terus terang (terbuka) (Misalnya: dikenalkan pada pasangannya, dibawa ke dalam
rumah)

Tingkat Perselingkuhan:
- Tanpa cinta (hanya sekedar seks, bukan cinta, hanya transaksi seksual)
- Cinta yang rendah (hanya sekedar bercumbu, kedekatan emosional, tambahan variasi)
- Cinta yang sedang (berkencan terus -menerus dalam periode agak lama - kumpul kebo)
- Cinta yang kuat (kalau sudah mendapatkan anak diluar nikah - akan melakukan kawin
siri)
- Cinta yang tinggi (mulai meninggalkan pasangannya, untuk hidup dengan kekasih
gelapnya)
- Cinta yang luar biasa (minta cerai, bahkan melakukan pembunuhan berencana bagi
pasangannya sah)

Pepatah:
" rumput di rumah tetangga ternayat lebih hijau disbanding di rumah sendiri, ternyata
yang ada disana justru alang-alang "



Peringatan:
" Apabila Anda mempunyai hubungan gelap.Anda harus siap untuk mengakhiri . Keluarga
tetap harus diutamakan "

" Apabila seorang suami dapat berkhianat pada isterinya , jelas tidak mengejutkan kalau
kemudian ia juga mengkhianati " Perempuan Lain " -nya.

" Seorang suami yang gemar menyeleweng adalah mimpi buruk setiap perempuan. Tetapi
seorang suami yang suka menyeleweng dan melakukan pelecehan emosional adalah
mimpi terburuk dari yang bisa dibayangkan " .

" Penyelewengan entah terbuka atau tertutup, sulit diatasi baik oleh laki-laki maupun
perempuan.”

" Motivasi utama para perempuan melakukan hubungan gelap adalah untuk memperoleh
dorongan dan rasa percaya diri, yang sering kali telah terkikis selama menjalani
pernikahan. Penyelewenganyang dilakukan para perempuan ini juga untuk membalas
ketidaksetiaan sang suami serta untuk menikmati variasi dalam berhubungan seks.”

" Pada satu pihak kaum perempaun mungkin tetap bertahan ketika suami-suami mereka
menyeleweng, namun kaum laki-laki hampir tidak mungkin untuk bertahan ketika
isteri mereka menyeleweng " .


3. KECEMARAN (IMPURITY / UNCLEAN / MORAL UNCLEAN / POLLUTE)
(Roma 1:24-27).

Istilah Psychology: Abnormal Orificial Sexuality, Sexual Deviant Behavior, Sexual
Variety, Deviance, Disorder, Sexual dysfunction, Sickness, Unhappiness deviant, Sexual
desire/ psychophysiologic).

Pernyataan :" Dosa adalah Dosa. Dosa bukan sekedar masalah".
Dosa tetap dosa, tidak perduli bagaimana Anda mengatakannya.

Disembuhkan lewat: mengakui dosanya, bertobat (berbalik arah 180 derajat / pertobatan
total) dan meninggalkan dosanya secara total.

Psychology: Dosa adalah kelemahan, kesalahan masa lampau (memaafkan /dimaklumi,
dikasihani, dimengerti). Disembuhkan lewat therapy demi therapy (pasti tidak akan
sembuh karena akar permasalahannya adalah dosa bukan kelemahan / sakit ) .
Ia masih BEROBAT bukan BERTOBAT.



MACAM -MACAM PERILAKU SEKSUAL YANG MENYIMPANG (PARAFILIA)
Meliputi:
a. Exhibitoinisme: memamerkan alat kelamin /tubuhnya kepada orang lain

b. Fetishisme: fantasi seksual / pemujaan terhadap suatu objek (benda mati)
(mis: foto pacar , foto bintang film, baju , rambut).
Fetishisme adalah ketergantungan pada suatu bagian tubuh atau benda mati untuk
mendapatkan rangsangan seksual dan ejakulasi.

c. Frottereurisme: suka meraba, menggosok genetal atau menggoda orang lain di tempat
umum

d. Pedophilia: melakukan hubungan seksual dengan anak dibawah umur
* Sexually provocative = memperdaya , memperkosa , merangsang .
* Incest (hubungan seksual dengan anak kandung, kerabat dekat)
* Memiliki citra diri rendah (tidak berani menghadapi wanita dewasa / pria dewasa)
* Perkosaan = pelanggaran seksual , yang sering ditangani oleh polisi)

e. Sexual Masochisme : mendapatkan kepuasan lewat menyakiti diri sendiri, mentalnya
disakiti (stresses subjection to power). (Mis: diikat, dicambuk, diestrum, disilet,
diperkosa)

Catatan :
> Sexual masochism is a learned behavior from childhood : hostile / destructive
parents ( belajar dari masa lalunya )
> the child develops maschoists coping behavior
> sexual perversion ( perbuatan seksual yang tidak wajar / menyimpang , kelainan )

f. Sexual Sadisme :mendapatkan kepuasan lewat kekerasan terhadap objek seksual
(subject the victim to pain or injury/pemukulan, cambukan, penghinaan dengan kata-
kata kasar)

g Trasnsvestic fetishisme : suka mengenakan pakaian lawan jenis (cross -dressing)
(Berbeda / tidak sama dengan Transseksualisme = gangguan indentitas kelamin)

h. Voyeurisme: suka telanjang bulat / suka melihat tarian erotic, suka ngintip pasangan
yang sedang melakukan hubungan seksual, suka mendengar pembicaraan erotic /
telepon seks

i. Paraphilia ekskretorik :
* telephone scatologia : telepon yang merangsang / cabul / merayu / membangkitkan
gairah seks
* necrophilia (with corpses) (berhubungan seks dengan mayat/ orang mati)
* partialism (exlusive focus on part of the body / tergila-gila sama salah satu bagian
tubuh)
* zoophilia (sex with animals = berkelamin dengan binatang / Bestiality)
(Bnd. Imamat 18:23; Ulangan 27:21)

j. Homosexuality: (Semburit, Pemburit)
(Kejadian 19:1-25; Hakim 19:11-20:48; Imamat 18:22; 20:13; I Raja 14:24; 15:12;
22:46; Roma 1:26-27; I Korintus 6:9; I Timotius 1:10)

Ada perbedaan dengan istilah Homosocial = kelompok pria saja

* Sodomi /Buggery = Hubungan seksual lewat anus /dubur - sexual analism is the use
of anus and lower bowel as a substitute vagina. (Seks anal terjadi jika penis
diinsersikan /dimasukkan ke dalam anus bukannya ke dalam vagina) .

Alasan menolak penggunaan seks genital dan anal seks:
- paling bermasalah untuk penularan semua penyakit menular seksual.
- membrane mukosa kedua daerah itu merupakan tempat masuk utama virus
melalui pertukaran semen dan cairan vagina atau serviks .
- anus tidak elastis dibandingkan vagina (akan terjadi luka pada pembuluh darah
kecil yang mengelilingi pintu anus). Dan dapat mengeluarkan darah dan semen.
- menjijikan, kotor, dan menyakitkan.
- banyak bakteri di rectum ( semen yang terinfeksi dapat mudah memasuki aliran
darah melalui membrane rectum dan melalui luka yang dapat terjadi saat
hubungan anal) .

Alasan yang menerima seks genetial dan anal seks:
> sebagai petualangan dan menyenangkan


* Sex Oral =mencari kepuasan seksual dengan merangsang alat kelamin dengan mulut
pasangannya (biasanya dilakukan untuk merangsang pasangannya ) .

Istilah Oral seks:
* Cunninglingus = jika genital yang distimalasi adalah genital wanita.
* Fellatio = jika genetialnya adalah genital pria .

Alasan menolak penggunaan oral seks:
- apabila terjadi luka di mulut atau gusi (ada virus yang gemar tinggal di saliva
air liur )
- apabila pihak wanita sedang mengalami menstruasi
- genital menghasilkan bau yang tidak sedap.
- menurunkan martabat pasangannya.
- menimbulkan penyakit Kaposi's Sarcoma , yaitu sejenis kanker kulit yang amat
ganas yang sering terdapat pada pasien yang mengindap penyakit HIV -AIDS .

Alasan yang menerima oral seks :
- merupakan bagian dari foreplay - untuk meningkatkan rangsangan .
- menganggap seks oral lebih intim dibandingkan hubungan seksual yang
biasanya.
- tingkat kenikmatan yang lebih tinggi .

Hasil Survei :
>>> Lebih dari 2 -5 % populasi laki-laki adalah homoseksual.
>>> Melawan kodrat ilahi (nature and creation)

Pernyataan :
" Menjadi laki -laki adalah masalah kelahiran, tetapi menjadi pria sejati adalah
masalah pilihan "

Type Homoseksual:
* Sacral Prostitution ( Pelacur Laki-laki / Gigolo ) - Semburit Bakti
* Homoseksual Erotic and genital
* Heterosexual nature

Penyakit fisik dan kejiwaan:
a. AIDS (aquired immunodeficiency syndrome) dan HIV(human
immunodeficiency virus)
Mendapat sebutan "Guy Plague" (Pria Terkutuk)
b. Homophobia (ketakutan terhadap sesama jenis - an irrational fear and hatred of
homosexual persons)
c. Heterophobia (ketakutan terhadap lawan jenis dan sesama jenis - irrational fear and
hatred of heterosexual persons and individual of the opposite sex)

Alasan Laki memiliki hubungan dengan laki (Homoseksual):
> Kehilangan figure ayah /bapa - mencari kasih sayang seorang ayah
(single parents- mungkin diasuh ibu saja / nenek)
> Traumatik seksual - pernah mengalami perkosaan dengan sesama jenis
(penisentiaries)
> Kelainan genetika / chromosome (transeksual: kelamin ganda)
> Hidup terus menerus dengan sesama jenis (dipenjara / dipertambangan/ dihutan)
> Heterosexual Intercourse (memiliki hubungan ganda dalam seksual)
> Tidak nyaman dengan jenis kelamin dan perannya (jenisnya)

Alasan Perempuan memiliki hubungan dengan perempuan (Lesbian):
> Kehilangan figure ibu, mencari kasih sayang seorang ibu. Mungkin diasuh seorang
ayah / kakek saja .
> Memiliki paham yang salah tentang laki-laki (mis: semua laki-laki bejat / semua
laki-laki seperti buaya darat/ kucing garong)
> Tidak mau memiliki anak (trauma waktu bersalin)
> Menglami masa kecil yang kelam: pelecehan seksual, pemerkosaan, disakiti
ayahnya pacarnya.
> Untuk menghindari:
* Frigidity (dingin, hilangnya gairah seksual)
* Fobia Seksual (akibat perkosaan / incest)
* Orgasmic / Orgastic dysfunction
* Vaginimus (of the mucles of the vagina)
* Dyspareunia (painful intercourse)

ANOREKSIA SEKSUAL
Anoreksia Seksual adalah menahan keintiman rohani, emosional, dan fisik yang dilakukan oleh seseorang terhadap pasangan hidupnya. Penderita anoreksia seksual tak mau berbagi perasaan,berhubungan seks, berdoa bersama, dan jarang sekali bersikap mesra. Anoreksia seksual sangat tersamar. Seringkali anda tidak tahu kalau hal itu sudah berlangsung bertahun-tahun.


4. PERSUNDALAN (PROSTITUTION, Pelacuran, Gigolo / Semburit)
(Kejadian 38:15; Hakim 11:1; Ulangan 23: 17- 18)
* History: Persundalan yang disetujui (dilegalkan) dalam agama kuno

SUNDAL:
>> Laki -Laki ( Ibrnani = Qadesy ) - " Semburit Bakti " - Upah Semburit (Sodomy/
Buggery).Tujuan: meminta kesuburan bagi ternak-ternaknya (binatang)

>> Perempuan (Ibrani =Qadesya) - " Pelacur Bakti " - Upah Sundal
Tujuannya: meminta kesuburan bagi pertanian, perkebunannya.

5. PENYEMBAHAN BERHALA (IDOLATRY, Idol worship, false gods, KEMURTADAN
PERZINAHAN ROHANI)
( Keluaran 20:3- 6; Hakim 2:17;Hosea 4:12; 5:4; I Korintus10:7 (Bandingkan Bilangan25
- Terjadi GENOSIDE / Pembunuhan Massal; Ulangan 7:1-6)

Difinisi:
* Segala sesuatu yang " menghalangi " hubungan antara Allah dan manusia
(Mis: Berhala, Uang, Technology, Hobby, Isteri, Anak, Barang Berharga, martabat,
kekuasaan)

* Penyembahan berhala adalah suatu system penilaan yang kita ciptakan dan
didalamnya kita menghargai sesuatu menjadi lebih layak, dan kita taat padanya lebih
daripada setia kepada Allah

* Ibadah Palsu mengandung: Kebrutalan, Kekotoran, Daya Tarik Yang Aneh,
Pemujaan dengan melakukan hubungan seks (menggunakan seksual dan mani /
sperma untuk menyembah dewa -dewa yang tidak ilahi.

Dewa yang sangat berbahaya pada waktu itu
> Baal Peor (Master / Lord , pemilik, penguasa)
> Asytoreth (Dewi Kesuburan )
> Molokh (Dewa Api / Dewa Perusak / Penghancur : menerima korban anak-anak )
> Artemis / Diana (Dewi kesuburan) - terdapat di Korintus

6. HAWA NAFSU (DEBAUCHERY) - II Petrus 3:3.
Kecenderungan: Rakus, Tidak Pernah Puas, Nafsu negatif /rendah, menghancurkan.
suka dengan hal - hal yang memalukan (aib )

Kasus paling umum:
* Berbuat Cabul
* Hyperseks adalah perilaku seksual yang pathologis , ditandai dengan dorongan untuk
melakukan hubungan seks yang tak terkendali ,dan tidak pernah merasa puas. Penderita
hiperseks sering kali terlibat dalam tindakan kriminalitas seksual ( pelecehan,
pemerkosaan, intimidasi,dls)

* Lawan kata Hiperseksualitas (kecenderungan terhadap seks setiap saat) adalah
Hiposeksualitas (orang tersebut menjadi sama sekali tidak seksual).

* Kecanduan seksual adalah pembunuh keintiman rohani, emosional dan seksual bagi
pasangan yang sudah menikah.

Survei :
" Antara 80 sampai 85 % pecandu seks telah mengalami pelecehan seksual".
" Para pencandu seks biologis adalah pengenalan pornografi pada usia awal remaja " ,
mereka terlibat dalam perilaku seks tanpa mitra ( onani / mastrubasi ) sambil
menonton pornografi "

Tingkatan Cinta (Love):
a. Epithmia or Libido (sexual desire, CINTA BIRAHI )
b. Eros (aspration for fulfillment through the beloved )
c. Philia (mutuality and friendship)
d. Agape (free offered self-giving, with transformative power of self - giving):
* Genuine intimacy (Keintiman yang tulus/ murni)
* Sexual pleasure (kesenangan seksual) / Loving Intimacy.
* Positive love (cinta yang positif: Unconditional VS Conditional)
* Optimum Sexuality (Seks yang optimal)

Catatan :
- Agape merupakan cinta yang tidak dilandaskan pada perasaan, melainkan pada
tindakan dari kehendak.
- Kasih agape adalah kasih tanpa syarat yang tidak didasarkan pada penampilan
pasangan anda.
- Cinta agape adalah cinta yang terus menerus mencintai sekalipun apabila orang
yang dicintai menjadi tidak mungkin untuk dicintai lagi.


MASTURBASI (sebutan bagi perempuan) / ONANI (sebutan bagi laki-laki yang
melakukan) (disebut juga solo seks ; ngocok, empat vs satu, karokean )
- Mastrubasi adalah menstimulasi diri sendiri dengan rangsangan yang kuat.

Melakukan Masturbasi:
- dihadapan pasangan dan abstinensia
- melibatkan berbagai bagian erotik tubuh.

Alasan melakukan masturbasi:
* dapat menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan
* untuk memperpanjang dan memperkuat rangsangan seksual
* untuk memberikan kenyamanan , kenikmatan dan pengetahuan tentang diri sendiri.
* salah satu metode yang benar-benar " seks aman "
* bukan merupakan dosa berat dan tidak serius .

Alasan menolak Masturbasi:
* termasuk melakukan dosa (kecemaran, percabulan, perzinahan )
* menimbulkan rasa malu dan rasa bersalah.
* sebagai manipulasi ragawi untuk mengejar orgasme
* argumen berdasarkan desain : tubuh tidak didesain untuk melakukan mastrubasi.
* merupakan bentuk penyembahan berhala = mendewakan sensasi-sensasi ragawi
(nafsu)
* menimbulkan iritasi ( bagi wanita akan mengalami keputihan bahkan rusaknya selaput
dara )

LANGKAH PERTOBATAN DAN DILEPASKAN DARI DOSA SEKSUAL
> Mengakui Segala Dosanya (Yakobus 5: 16)
Catatan :
* Dosa yang tidak diakui adalah dosa yang tidak dimaafkan .
* Dosa hanya bisa hilang dari dalam kehidupan manusia melalui mulut
/ pengakuan (I Yohanes 1: 9)
> Bertobat - Hasilkan Buah Pertobatan
> Saling mendoakan (saling memafaafkan / mengampuni)
> Meninggalkan perbuatannya yang lama (jijik terhadap hal - hal yang lama)
> Mematikan dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi (Kolose 3:5)
> Hidup sesuai Firman Allah (Mazmur 119:9-11)
> Tidak mau diperhamba oleh dosa seksual (I Korintus 6:12 )
> Tubuh bukan untuk percabulan ( dosa seksual) melainkan untuk Tuhan (I Korintus 6:13)
> Tubuh (termasuk alat vital) kita adalah anggota tubuh Kristus (I Korintus 6:15 )
> Muliakan Allah dengan tubuhmu, karena kita telah dibeli dan harganya lunas dibayar
(I Korintus 6:20)
> Tubuh adalah Bait Roh Kudus (I Korintus 6:19)
> Hidup / bergaul dengan komunitas yang sehat / rohani - mencari Konselor yang rohani
(Mazmur 1:1)
> Diperharui roh dan pikirannya (Roma 12:2)


DOA KELEPASAN:

"Bila Anda yang hadir disini hari ini,
yang pernah melakukan percabulan, perzinahan, persetubuhan di luar nikah,
homoseksual / lesbian, incest,
penyembahan berhala (perzinahan rohani),
masturbasi / onani
atau segala bentuk bentuk kecemaran dan hawa nafsu lain,
Tuhan perintahkan Anda
didalam nama
Yesus Kristus
untuk bertobat dan kembali ke hubungan yang benar
dengan Allah Bapa
melalui
Yesus Kristus dan di dalam kuasa Roh Kudus ".
Amin.







email :ingarsh@yahoo.com

Sikap Anda Terhadap Uang

Sikap Anda Terhadap Uang
Disusun oleh: Ingar Sinaringbudi Hadiprasetya, D.Miss.

Sikap Yang Keliru Terhadap Uang:
> Tidak Puas Akan Uang (Pengkhobah 5:9) – terus menerus mencari uang. Cinta akan
uang merupakan langkah pertama kepada dosa-dosa yang lain. Salah satu hal yang
diajarkan Alkitab adalah kepuasan bukannya kita menjadi malas dan tidak berusaha
meningkatkan hidup kita.
> Cinta Uang (I Timotius 6:10) – akar segala kejahatan.Tahukah anda dibalik uang
yang kita terima ada suatu kuasa roh yang mencengkram? roh itu adalah cinta akan
uang.
> Mengandalkan Uang (Amsal 11:28) – deposito / investasi / asset .
> Bermegah dalam kekayaannya (Yeremia 9:23;bnd Lukas 12:15).
> Mengidoalakan Uang / Kekayaan (Kolose 3:5; bnd Amsal 11:28).
> Tamak (Lukas 12:15) - berjaga-jaga dan waspadalah terhadap ketamakan. Dalam
bahasa Yunani menggunakan tenses yang sangat tajam, yakni suatu peringatan keras
dimana kita harus terus berjaga-jaga dan terus waspada supaya tidak menjadi tamak
sebab hari ini mungkin kita tidak tamak namun bagaimana dengan besok, lusa, dan
hari-hari selanjutnya.
> Serakah = (sama dengan) penyembah berhala (Titus 1:7; Kolose 3:5).
> Memburu Uang (I Tim 6:10; 6:17-19; Amsal 15:27) – telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya (Yeremia 17:11).
> Membungakan uang / riba (Imamat 25:36-37, Amsal 28:8).
> Berhutang (Roma 13:8) (termasuk menggunakan Kartu Kredit dengan salah/tidak
tepat).
Kita hidup di dalam suatu generasi tren gaya hidup berhutang untuk mendapatkan
apa yang kita inginkan. Mereka tidak menyangka bahwa kartu kredit bukan hanya
memberi kemudahan, namun juga dapat menjadi batu sandungan bagi pemakainya.
Memang, permasalahannya bukanlah pada kartu kreditnya, melainkan pemegangnya.
> Tidak mau bayar hutang (Mazmur 37:21) – dicap sebagai orang fasik.
> Suka membelanjakan uang bukan pada tempatnya (Yesaya 55:2).
> Menerima uang suap (Pengkhotbah 7:7,Keluaran 23:8) – merusakan hati.
> Menimbun Uang (Ayub 27:16-17), tetapi tidak kaya dihadapan Allah.
- hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu (Luk.12:15);
- tetapi binasa jiwanya (Luk.12:20-21), Jika kekayaanlah yang membunuh
Anda, apakah artinya Anda memiliki segudang kekayaannya? (Mt.6:19-29)
> Menjadi Hamba Uang (Ibrani 13:5; bnd II Timotius 3:2; Lukas16:14).
Uang adalah hamba yang baik, tetapi uang adalah tuan yang jahat.
> Memakai kekayaan untuk keuntungan diri sendiri dan hal – hal yang sifatnya
mementingkan diri (Amsal 11:24) – orang tersebut mengehemat luar biasa,
namun selalu berkekurangan.
> Uang ditangan orang bebal - memboroskannya (Ayub 17:16; Amsal 21:20).
> Penyalahgunaan untuk membeli karuniaAllah? (Kisah para rasul 8:18, 20).
Uang dapat membuat seorang tidak menghargai pelayanan.
> Memberi pengajaran demi uang (Mikha 3:11). Firman Tuhan dikomersilkan
(I Petrus 5:2 mencari keuntungan).
> Tergoda dan termakan dengan paham Materialisme dan Konsumerisme.
> Terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup
(Lukas 8:14).

Hal-yang perlu diperhatikan:
* Mazmur 49:17 Jangan takut menjadi kaya (kemuliaan bertambah)
* Amsal 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat
secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
* Amsal 21:9 Orang yang baik hati akan diberkati.
* Pengkhotbah 5:11 Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang
menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
* Matius 6:19 Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan
karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
* 1 Yohanes 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya
menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu,
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? (I Korintus 16:1).
* Amsal 6:1-5; 20:16; 22:7, 26-27 “Orang kaya menguasai orang miskin, yang
berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.
* Lukas 16:11 Mengenai penatalayanan, “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal
Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang
sesungguhnya?”. Semua uang kita adalah dari Tuhan, dan kita bertanggungjawab
menggunakan setiap senpun.
Kita adalah Pengelola keuangan bukan Pemilik keuangan.
Kesaksian Kristen termasuk dalam hal pengaturan uang Anda!!!. Cara Anda mengelola
uang menjadi Barometer dalam perkara rohani. Cara Anda mengelola uang menjadi
Barometer siapa yang kita Tuhankan. Jadi, kalau kita adalah pengelola - jangan
sekali-kali bersikap semau gue dalam mengatur keuangan. Uang yang ada di dompet
kita adalah milik Tuhan yang kelak harus dipertanggungjawabkan penggunaannya.
* Lukas 12:15 Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari
pada kekayaannya itu.
* Lukas 18:24 Alangkah sukarnya orang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah
(Matius 19:23-24; Markus 10:23).
* Matius 6:21 Karena dimana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
* Hagai 1:6” Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit, kamu makan,
tetapi tidak sampai kenyang, kamu minum, tetapi tidak sampai puas, kamu
berpakaian, tetapi badanmu tidak panas, dan orang bekerja untuk upah , ia bekerja
untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang”.
* Uang itu netral, akar permasalahan ada dalam diri manusia yang tidak tahu
bagaimana memakai uang (punya uang bukan masalah, cinta uang itu masalah),
* Uang itu dalam dirinya sendiri sudah mempunyai potensi menghancurkan sehingga
kalau kita tidak waspada dan berjaga-jaga maka uang itu akan membuat kita
mengabdi padanya (tanpa kewaspadaan punya uang identik dengan cinta uang).
Pernahkah kita mengevaluasi diri apakah kita termasuk dalam kategori orang yang
cinta uang?
* Kekristenan itu bukan HIDUP GAYA, melainkan GAYA HIDUP.
Maka itu, belajar mencukupkan diri dengan pendapatan kita. Jika pendapatan kita
hanya sanggup makan di kaki lima, ya jangan paksakan makan di hotel berbintang.
Jangan karena gengsi, kita rela melakukan sesuatu yang Tuhan tidak berkenan.
Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. Lukas
3:14.
* Orang yang paling kaya belum tentu yang terbesar. Tetapi orang yang tahu
menggunakan uangnya dengan benar dan bertanggung jawab serta tetap konsisten
dengan fokus hidupnya, orang itu pasti hidupnya diberkati.
* DUNIA sedang dalam krisis finansial global.
* Sebab jika seorang hamba Tuhan tidak bisa dipercaya dalam integritasnya dalam
soal uang,ia sudah kehilangan otoritasnya untuk tampil di muka orang banyak. Uang
menjadi isu sensitif bukan hanya menyangkut hamba Tuhan pria, tetapi juga hamba
Tuhan wanita, istri hamba Tuhan, atau keluarga hamba Tuhan.

Sikap Yang Benar Tentang Uang:
> Menjadi Tuan atas uang (bukan budaknya uang) (Mazmur 105:21). Jadilah tuan
atas uang, jangan biarkan uang menjadi tuan atas hidup Anda.Sikap Anda soal uang,
akan menunjukkan apakah uang telah menjadi tuhan bagi kita (Mamon menjadi tuan).
> Uang sebagai alat atau sarana saja bukan sebagai tujuan hidup. Uang hanyalah alat.
Jadi, uang seharusnya dipakai untuk menyembah Tuhan bukan sebaliknya kita
memanipulasi Tuhan untuk mendapatkan uang. Andalah yang mengendalikan uang dan
bukan sebaliknya.
> Bebas dari cinta uang/ bukan hamba uang (I Timotius 3:3 bnd. Lukas 3:14).
Salah satu cara terbaik supaya kita tidak diperbudak oleh uang adalah dengan
memberi.
> Menggunakan uang sebagai Perlindungan Uang = seperti perlindungan hikmat
(Pengkhotbah7:12), untuk memelihara hidup pemiliknya.
> Uang memungkinkan semuanya (Pengkhotbah 10:19), seperti untuk pesta, bertamasya,
belanja, menabung, membeli investasi, dls.
> Menjalankan uang (Lukas 19:23) – investasi, modal usaha. Kita perlu bersikap
bijak dengan uang kita.Kita perlu menabung tapi bukan menimbunnya. Pentingnya
perencanaan jangka pendek maupun panjang.
> Merupakan Karunia Allah dan Kuasa untuk menikmati (Ams.30:8; Pengk.6:2)
> Bijaksana: Pisahkan kebutuhan dengan keinginan. Mengelola harta dengan bijak
menunjukkan bahwa kita menghargai berkat yang Tuhan percayakan kepada kita.
Jadilah Pengelola uang yang bijaksana. Pengelolaan uang Tuhan dengan bijak juga
termasuk menabung dan mempersiapkan investasi (warisan masa depan, reksadana).
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang
menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya
(Matius 25:27).
> Selalu mengucap syukur atas segala yang telah Anda terima.
> Mencukupkan diri dalam segala hal ( belajar mencukupkan diri dengan apa yang
ada) dan dapat mengendalikan kelimpahan (Flp. 4:11-12).
> Terbuka, jujur dan senantiasa berkomunikasi dengan pasangan anda.
* PERSELISIHAN karena uang, bisa dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
penyebabnya,yaitu karena kurangnya jumlah dana dan tiadanya keterbukaan di
antara pasutri.
> Saling percaya dan menghargai pasangan Anda.
> Mengubah sebuah kebiasaan yang salah (berperilaku boros,
menghamburkan; berlagakaya, mengikuti trend masa kini dengan berlebihan, tidak
puas dengan barang yang ada saat ini, konsumerisme, kebiasaan berhutang).
> Mengelola / menata keuangan dengan baik (pencatatan, perhitungan dengan
cermat).
> Menghindari rentenir (bunga bank yang tinggi).
> Cobalah untuk tidak bersandar pada kartu kredit sebagai pengganti dana darurat
yang dibutuhkan. Kartu kredit baik untuk dimiliki, bukan sebagai pengganti tapi
pelengkap.
Menggunakan kartu kredit sewajarnya dan membayar lunas tagihan setiap bulan.
Hati-hati terhadap jebakan utang kartu kredit pun semakin tinggi.
• Sebaiknya hindari mengambil uang tunai melalui ATM dengan menggunakan kartu
kredit karena beban bunga serta biaya administratisinya yang tinggi. Tentunya
kecuali mendesak.
• Bila membayar tagihan kartu kredit dengan cara mencicil tagihan tiap bulan,
Pertama,jangan pernah terlambat membayar tagihan tiap bulan, karena akan
dikenakan bukan saja bunga yang tinggi tapi juga biaya keterlambatan.
Kedua, jangan membayar hanya pembayaran minimun tiap bulan.
> Menentukan sebuah kebutuhan (barang-barang yang tidak diperlukan/ tidak
mendesak) dengan keinganan , utamakan yang lebih prioritas (mendesak / sangat
diperlukan).
> Buatlah sebuah ANGGARAN (daftar pembelajaan dan pengeluaran).
> Melakukan penghitungan dan penghematan pengeluaran (lakukan
pembukuan).
* Apakah karena tidak mampu menemukan penyebabnya?
* Apakah karena tidak menemukan solusinya?
* Atau jangan-jangan Anda sebenarnya tidak kekurangan uang - hanya saja tidak
menyadarinya?
* Masalah keuangan merupakan salah satu penyebab terbesar dari munculnya
masalah-masalah keluarga. Dan semua itu, bila dirunut, penyebabnya ternyata
hanya satu: karena pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan!
> Mengabdi pada Tuhan atau mengabdi kepada Mamon (kekayaan) (Matius 6:24; Lukas
16:13). Kesalahan yang sering terjadi adalah kita menempatkan uang sebagai
Tuhan, padahal Tuhanlah yang memberi berkat.
> Banyak diberi dan banyak dipercayakan akan banyak dituntut (Lukas 12:48).
> Melayani Tuhan dengan kekayaannya (Lukas 8:3).
> Menganggarkan dana darurat demi mengantisipasi resiko yang akan datang (membeli
asuransi, menabung).
> Modal uang mutlak perlu untuk bisnis. Namun, modal uang bukan segalanya. Sikap
dan pengetahuan bisa menjadi modal berharga. Kalau terpaksa butuh modal tambahan,
carilah dari lingkungan terdekat. Jalan lain mengatasi kekurangan modal adalah
menggandeng mitra.

Rahasia Tentang Berkat dan Kekayaan:
> Sebab DIAlah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan dengan
maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek
moyangmu (Ulangan 8:17-18).
> Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran
dan keagungan,...dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah
kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya (I Tawarikh 29:11-12).
> Amsal 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin
menjadikan kaya.
> Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan
menambahinya (Ulangan 8:18; I Tawarikh 29:11-12).
> Amsal 28:20 Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat.
> Amsal 23:4 Jangan memaksa diri untuk kaya, tinggalkan niatmu ini
> Amsal 10:16 Upah pekerja orang benar membawa kepada kehidupan,
> Amsal 12:27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan
memperoleh harta yang berharga (bnd.Amsal 6:6-11: belajar dari semut)
> Amsal 13:11 Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan
sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
> Amsal 14:23 Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka
mendatangkan kekurangan saja.
> Amsal 15:16 Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada
banyak harta dengan disertai kecemasan.
> Amsal 27:24 Harta benda tidak abadi, makota juga tidak abadi.
> Mazmur 62:11 Apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.
> Yesaya 45:3 Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam
dan harta kekayaan yang tersembunyi.
> Maleakhi 3:10 Perpuluhan” ujilah Aku” atau sekedar memberi tips (sumbangan)
Tuhan.

Sikap negatif yang perlu diwaspadai/ dihindari:
* Menyangkal dan mencemarkan nama Tuhan (Amsal 30:8-9).
* Kurang bertanggungjawab (Amsal 10:4 bnd Lukas 16:9-11).
* Kemalasan (Amsal 6:6, 9, 11; 18:9; 24:30-34; bnd Efesus 4:28). Kita malas
berpikir,malas berubah, malas membuat rencana , malas bertindak, bahakan malas
bekerja
* Ketidakjujuran (Efesus 4:25, 28 bnd Amsal 15:16-17, 16:8; 19:1).
* Pemborosan (Amsal 21:20) – orang bebal. Hidup melebihi kemampuan seseorang.
Kegagalan memperhitungkan secara matang menyebabkan kebiasaan membelanjakan uang
berlebihan (Lukas 14:28-30). Beberapa orang sangat lemah padaiklan dan mudah
takluk pada barang menarik dan kreditan yang nampaknya menguntungkan.
* Berfoya-foya, pesta pora dan menghambur-hamburkan (I Timotius 5:6).
* Berjudi (termasuk investasi bodong, kasino, lotto) – mau cepat untung- malah
buntung permainan “untung-untungan.”(bnd. Amsal 13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10)
* Masa bodoh dengan masa depan (nihilisme, kaum hypiess)
* Paham /doktrin yang keliru tentang bekerja (fatalisme = menyerah saja)
* Memanjakan Anak / seseorang (mengakibatkan kurang kemandirian).
* Bergantung kepada pemberian orang lain (mental pengemis).
* Tidak memiliki perencanaan / strategi (Amsal 20:18; bnd Lukas 14:28)
* Suka mengingini milik orang lain (Keluaran 20:17) - suka iri hati.
* Bekerja melupakan hari Sabat (Keluaran 20:9) – tidak ada waktu istirahat.
* Tergesa-gesa mengejar harta (Amsal 28:20, 22; 20:21; 21:5).
* Bebal (Amsal 17:16; 19:10; 21:20).
* Sok Bijak (Amsal 28:11).
* Omong Kosong (hanya kata-kata belaka) (Amsal 14:23).
* Ceroboh (tergesa-gesa) (Amsal 21:5; 28:22).
* Tidak mau belajar (mengabaikan didikan) (Amsal13:18).

> Mengapa kita mesti mengelola keuangan keluarga?
Ada beberapa alasan mengapa, setiap keluarga cepat maupun lambat, perlu menata
keuangan keluarga, antara lain terinci sebagai berikut.
• Penghasilan terbatas sedangkan pengeluaran semakin kompleks
• Usia produktif manusia terbatas
• Adanya tanggungjawab keluarga dan resiko dimasa yang akan datang.
• Tidak ada pihak/orang lain (juga saudara) yang akan membantu mengubah nasib kita,
kecuali kita sendiri
• Cenderung umum kita bermental konsumtif

> Kurang penganggaran: memperkirakan dan mengendalikan pengeluaran. Pendapatan
kita akan habis terpakai, sesuai cara kita memperlakukannya. Berikut kami usulkan
cara mengatur keuangan dalam persentase masing- masing pos pengeluaran. (Anda
dapat menyesuaikannya supaya lebih cocok dengan keadaan Anda).
Rumah 30% Rekreasi/liburan 5% Perpuluhan 10%
Makanan 14% Pakaian 5% Transport 13%
Kesehatan 5% Asuransi 4% Tabungan 5%
Hutang 5% Macam-macam 4%

> Kekayaan sejati seorang tidak tergantung dari seberapa banyak yang ia miliki,
namun seberapa banyak yang ia berikan. Kekayaan bisa menjadi tanda berkat Allah
dan godaan yang kuat untuk melakukan dosa kesombongan . . . dan dosa perbuatan
daging.”
> Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian
jauh lebih berharga dari pada mendapat perak (Amsal 16:16).
> Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik
dari pada perak dan emas (Amsal 22:1). Sesungguhnya, integritas moral jauh lebih
berharga daripada kekayaan materi. (Amsal 19:1; 22:1).
> Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat
bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena
kekayaannya,tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang
berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, ... Akulah TUHAN yang menunjukkan
kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; (Yesaya 9:23-24).
> Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga;di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak
membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada,disitu juga hatimu
berada (Matius 6:19-20).
> Anda tidak boleh fokus pada berkat-berkat Tuhan saja, tetapi hendaklah fokus
pada pemberi berkat (Tuhan).(Bnd Amsal 10:22).
> Uang menduduki peringkat tinggi dalam daftar masalah keluarga konselor Kristen.
Seseorang memperkirakan bahwa setidaknya 60 persen pasangan menikah memiliki
konflik tentang uang.
> Kekayaan dapat memberikan kita sikap yang salah terhadap perkara-perkara
material.
Ada dalam Alkitab, Kata-Nya lagi kepada mereka: Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu (Luk12:15).
> Tidaklah bijaksana untuk menjadikan kesuksesan keuangan sebagai suatu prioritas.
> Kepuasan tidak berkaitan dengan jumlah uang atau harta.

Uang dapat......
> Membeli tempat tidur, tetapi bukan tidur.
> Membeli buku, tetapi bukan kepintaran.
> Membeli makanan, tetapi bukan nafsu makan.
> Membeli obat, tetapi bukan kesehatan.
> Membeli hiburan, tetapi bukan kebahagian.

Doa Yabes (I Tawarikh 4:10)
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya:
"Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku! Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Mujizat Keuangan: Bagaimana seseorang kelak akan menyelesaikan masalah keuangannya, akan tergantung pada sikapnya terhadap prinsip-prinsip Alkitab.
> II Raja 4: 1-7 Cara Tuhan membayar hutang janda dengan minyak.
> Ayub 42: 10 Allah dapat memulihkan (keadaan/ ekonomi/fisik) Ayub.
> Maleakhi 3:10 Allah akan membukakan tingkap-tingkap (langit sorga)
> Maleakhi 3:18 Ada perbedaan antara orang benar,beribadah.
> Matius 17:27 Memancing: dapat uang empat dirham dalam mulut ikan.
> Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu.
> Ibrani 13:5 Aku tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau.
> Mazmur 111: 5 : Diberi-Nya rezeki kepada orang yang takut akan Dia.
> Yesaya 48:15, 18 Tuhan yang membuat segala usahanya berhasil.
> Matius 6:11 Dalam doa Bapa kami yang diajarkan Yesus, ada kalimat yang berbunyi:
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Maka itu, gunakanlah
uang dalam hal membelanjakan makanan dengan porsi yang cukup. Tentunya kelebihan
makanan sangat tidak baik bagi tubuh bukan terlebih lagi kekurangan makan.
> Mazmur 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah
kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti.
> Hukum Keuangan: Perpuluhan, Mal 3:9-10. Perpuluhan adalah bagian dari ekonomi
Tuhan. Ini memang milik Tuhan sebab itu yang percaya mengembalikan dengan penuh
syukur, bukan dengan bersunggut-sunggut. Kalau kita bersukacita mengembalikannya,
Tuhan akan bersukacita memberi berkat-Nya. Orang seperti ini akan diberkati
kembali dengan limpah oleh Tuhan sampai tidak sempat menaruh (menghitungnya lagi).
> Hukum Tabur Tuai, II Korintus 9:6-7, Markus 4:24.
Menabur yang betul itu berarti korban (bukan memancing) dan korban karena Tuhan,
bukan karena cinta uang (cinta uang = penyembahan berhala mammon- Kolose 3:5).
Ini pasti tidak diberkati Tuhan, malah dihukum Tuhan).
> Suami-isteri bersepakat dalam pengelolaan dan penggunaan dana(Amos 3:3).
> Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia.” (I Korintus 2:9).
> “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15).

Email: ingarsh@yahoo.com

Mengenal Yesus Dan Kuasa Kebangkitan-Nya Dan Penderitaan-Nya

Mengenal Yesus Dan Kuasa Kebangkitan-Nya Dan Penderitaan-Nya
Disusun oleh: Ingar Sinaringbudi Hadiprasetya, D.Miss.

Nas Alkitab: Filipi 3:10; Galatia 2:20; II Petrus 3:18; Hosea 4:6; Efesus 4:13.

Pendahuluan: 4 Model / Tahap Pengenalan

A. Aku tidak mengenal dia
Dia tidak kenal aku
Tidak Kenal

B. Aku tahu dia
Dia tidak tahu aku
Sekedar tahu

C. Aku tahu dia
Dia tahu aku
Sekedar mengenal

D. Aku mengenal dia
Dia mengenal aku
Saling mengenal, akrab / intim

Mengenal Yesus (TUHAN, JURUSELAMAT, NABI, IMAM, HAKIM, RAJA, SAUDARA SULUNG).
> Bukan sekedar memiliki Pengetahuan tentang Yesus, tetapi memiliki Pengenalan
/eksperimental knowledge (hubungan yang erat dan berada dalam persekutuan dengan
Yesus)
> Propaganda /apa kata orang/ memiliki kepentingan tertentu, sensasi
> Sekedar ingin tahu / penasaran
> Intelekstualistis (pengenalan secara pengetahuan, yang nampak).
> Mistik / tahayul.
> Eksistensiil (mengetahui secara menyeluruh)
> Pengenalan secara relasi yang mesra /erat (kedekatan).

Kuasa Yesus
> Segala kuasa di sorga dan di bumi ( Matius 28:18)
* Alam Semesta ( Matius 14:22-23)
* Sebagai Sang Pencipta (Kolose 1:16).
> Kuasa pengampunan dosa (I Kor.15:17)
> Kuasa Penciptaan hidup yang baru
* Roma 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
* 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
> Kuasa membaptis dengan Roh Kudus (Yohanes 1:33).
> Kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan
segala kelemahan (Matius 10:1; Markus 6:7; Lukas 9;1= tenaga dan kuasa).
> Kuasa Kebangkitannya (Kisah 19:11, Paulus membangkitkan Eutikus- Kis 20:9).
* I Korintus 15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
* Wahyu 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
* Roma 8:10-11 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati
karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. 11 Dan jika
Roh Dia (Allah Roh Kudus), yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang
mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari
antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya,
yang diam di dalam kamu.
* Roma 4: 24 karena kita percaya kepada Dia (Allah Bapa), yang telah
membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati (bnd. Ibrani 9:14)
* Filipi 3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa
dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala
sesuatu kepada diri- Nya.
* Kolose 2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia
kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang
telah membangkitkan Dia dari orang mati.
* Roma 6:3- 4 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis
dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 4 Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama- sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
* Efesus 2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum
Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya
menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera,

Persekutuan dalam Penderitaan-Nya
* Kolose 1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan
menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk
tubuh-Nya, yaitu jemaat.
* II Timotius 2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang
pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan
kemuliaan yang kekal.
* I Petrus 4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus,supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
* Matius 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak
bagi-Ku.
* Matius 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Serupa dengan Kristus dalam Kematian (Stefanus – Kisah 7:55-60)
* II Korintus 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami,
supaya kehidupan Yesusjuga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
* Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam
daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk aku.
* Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya
Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara.
* II Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada
penderitaan kami.
* Filipi 3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu
kepada diri-Nya.
* I Yohanes 3:2 kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia
dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

HERMENUTIKA

HERMENEUTIKA
Disusun oleh: Ingar Sinaringbudi Hadiprasetya, D.Miss.

Pendahuluan
> PRESUPOSISI DALAM MENAFSIR ALKITAB
* Alkitab : Firman Allah yang Diinspirasikan oleh Allah sendiri.
* Alkitab : Firman Allah yang Berotoritas tertinggi bukan Gereja.
* Alkitab : Firman Allah yang Sempurna
> Gereja harus tunduk pada otoritas kebenaran Alkitab.
> Alkitab harus diinterpretasikan / ditafsirkan oleh Alkitab (Sacra Sripture
sui interpres) atau (Sripturam ex Sriptura explicandam esse = Alkitab harus
menjelaskan Alkitab).
> Roh Kudus adalah vital dalam pekerjaan penafsiran.
> Semua pemahaman dan eksposisi Alkitab harus tidak bertentangan dengan
seluruh kebenaran Alkitab (walaupun ada bagian dalam Alkitab yang sukar
dimengerti / bertentangan (II Petrus 1:21).
> Teologia yang benar harus dihasilkan dari eksegesis yang benar dan sehat.
Hermeneutika sebagai control teologia. Hermeneutika sebagai wahana
apologetika.
Contoh:
* Pandangan Liberal: Alkitab bukan (mengandung) Firman Allah.
* Pandangan Neo Ortodoks: Alkitab berisi (menjadi) Firman Allah.
* Pandangan Orthodoks / Injili: Alkitab adalah Firman Allah.

> Sola Sriptura (Alkitab sudah mencukupi)
> Firman Allah sebagai senjata rohani (Matius 4:1-11;Efesus 6:12,17).
> Semua huruf dan kata-kata yang ditulis di Alkiab dinafaskan Allah –
II Timotius 3:16 - (Yunani “ pasa grape theopneutos”).

> Paham INERANCY = tidak bisa salah dalam ajarannya, bebas dari kekeliruan.
> Paham INFALLIBILITY = ketidak kekeliruan dalam mencapai tujuannya,
dalam memberi norma-norma iman, kelakuan dan ketidakakurasian dalam
berbagai hal, tidak bisa khilaf/ menyesatkan, dapat diandalkan.Firman Allah
yang tertulis tanpa salah pada naskah aslinya (original manuscript without
error)
> Paham INDEFECTIBLITY = ketidakbercacatan, artinya terus menerus tinggal
atau tetap dalam kebenaran.

KONTRIBUSI HERMENEUTIKA
a. Semua orang Kristen tanpa kecuali diperintahkan untuk mempelajari Alkitab
dengan seksama (Mazmur 119:103; II Timotius 3:16-17; Kis. 17:11; Yohanes 5:39).
> Agar tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran (Efesus 4:11-16)
> Tema: Kristosentris (berpusat/ sentralnya pada Kristus).
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan satu kesatuan.
Seluruh Alkitab berbicara tentang Kristus saja.Yesus Kristus telah
mempersatukan PL dan PB. Karya penebusan Allah sebagai isi, motivasi dan
kuasa dibalik semua eksposisi Alkitabiah.
Prinsip – prinsip Kristus menembus semua bidang kehidupan.
> Mendewasakan iman orang percaya – Pertumbuhan rohani.
> Firman Allah sebagai dasar segala pengajaran dan khotbah dalam Gereja
Kis.17:11).
> Menyelidiki kebenaran yang diwahyukan Allah dalam Alkiab dan menemukan
arti sebenarnya dari kebenaran tersebut. Hermeneutika adalah dasar iman
orang Kristen untuk membedakan antara kehendak Allah dengan kehendak
manusia.
> Menyelaraskan perbedaan yang mungkin timbul antara penulis Alkitab dengan
pembaca (pada zaman sekarang), agar yang dimaksud penulis Alkitab dapat
dimengerti oleh pembaca masa kini.
> Untuk merekonstrusksi sejarah dan keadaan purbakala.
> Untuk berteologi.
> Untuk pemberitaan Firman.
> Untuk pemanfaatan khusus perseorangan.

b. Kegunaan Alkitab(II Timotius 3:16-17). Ada empat kata kerja:
1. Mengajar kita apa yang dikehendaki Allah.
2. Menegur – menyatakan kesalahan kita.
3. Memperbaiki – meluruskan kita, dan
4. Mendidik kita untuk hidup benar.

c. Lima aspek pengajaran Alkitab (I Tesalonika 5:14-15),
yakni ada lima kata kerja:
1. Menasehati (parakaleo) = memohon, member dorongan semangat,
menghibur, membesarkan hati, mendampingi (bnd. Roma 12:12; II Korintus
1:4).
2. Menegur (noutheteo) = menaruh dalam pikiran, memperingatkan,
memperhadapkan.Yang diharapkan ialah perubahan gaya hidup (bnd. Roma
15:4; I Kor. 4:14; Kol. 3:16).
3. Menghibur (paramutheomai) = mempercepat, menguatkan orang yang
lemah semangat atau yang sedang putus asa (I Tesalonika 2:11).
4. Membela (antechomai) = bergantung, berpegang erat, memiliki minat,
menopang secara rohani. Keadaan saling percaya dan saling ketergantungan
(Titus 1:9; I Tes.5:14).
5. Bersabar (makrothumeo) = memiliki kesabaran (Matius 18:26-29; Yakobus 5:7).

Arti Kata Hermeneutika
A. Dalam bahasa Ibrani.
Kata Hermeneutika dalam bahasa Ibrani adalah pathar, yang artinya adalah
menafsir (to interprete). Sedangkan kata bendanya adalah pithron, artinya
“tafsiran” (interpretation).
Kata ini paling umum digunakan dalam konotasi menafsirkan mimpi, karena
mimpi berwujud symbol yang artinya tidak jelas (Kejadian 41:8,12,15).

B. Dalam bahasa Yunani.
Kata Hermeneutika dalam bahasa Yunani adalah hermeneutikos, berasal dari
kata hermeneuo, artinya “menafsir” (to interprete) . Kata benda yang dipakai
adalah hermeneia, artinya “tafsiran” (interpretation). Kata ini diambil dari
kataHermes, yaitu dewa Yunani yang tugasnya membawa berita-berita dari dewa-
dewa kepada manusia (Kisah. 14:11-12).

Definsi:
Banyak perdebatan modern mengenai Alkitab berkisar sekitar persoalan- persoalan mengenai hermeneutika. Ilmu Hermeneutika adalah ilmu penafsiran Alkitab. Dalam mitos Yunani, dewa Hermes adalah pembawa berita para dewa. Tugasnya adalah menafsirkan kehendak dewa-dewa.
Karena itu hermeneutika berhubungan dengan penyampaian berita yang dapat dimengerti.
Definisi hermeneutika masihlah terus berkembang. Hermeneutika adalah usaha untuk menjelaskan, mengartikan atau menterjemahkan supaya suatu berita dapat dimengerti.

Tujuan hermeneutika secara teknis adalah menetapkan garis-garis pedoman dan aturan-aturan menafsir.

Jadi hermeneutika lebih condong kepada penyelidikan prinsip-prinsip, hukum-hukum dan cara-cara menafsirkan Alkitab.

Menurut Richard E. Palmer, definisi hermeneutika setidaknya dapat dibagi menjadi enam.
Sejak awal, hermeneutika telah sering didefinisikan sebagai ilmu tentang penafsiran science of interpretation).
Akan tetapi, secara luas, hermeneutika juga sering didefinisikan sebagai:
Pertama, teori penafsiran Kitab Suci (theory of biblical exegesis).
Kedua, hermeneutika sebagai metodologi filologikal umum (general philological
methodology).
Ketiga, hermeneutika sebagai ilmu tentang semua pemahaman bahasa
(science of all linguistic understanding).
Keempat, hermeneutika sebagai landasan metodologis dari ilmu-ilmu kemanusiaan
(methodological foundation of Geisteswissenschaften).
Kelima, hermeneutika sebagai pemahaman eksistensial dan fenomenologi eksistensi (phenomenology of existence dan of existential understanding).
Keenam, hermeneutika sebagai sistem penafsiran (system of interpretation).
Hermeneutika sebagai sistem penafsiran dapat diterapkan, baik secara kolektif maupun secara personal, untuk memahami makna yang terkandung dalam mitos-mitos ataupun simbol-simbol.

PRINSIP HERMENEUTIKA
A. PRINSIP UMUM
Prinsip – prinsip secara umum yang perlu diperhatikan untuk menafsirkan
Alkitab.
Seperti:
1. Alkitab menafsirkan Alkitab.
2. Bandingkan teks dengan teks Alkitab yang lain agar saling
menafsirkannya.
3. Teks dan ayat dipakai sebagai per bandingan juga harus dianggap sebagai
konteksnya sendiri sebelum dipakai sebagai dukungan untuk teks lain.
4. Kejadian, Peristiwa, dan Pengalaman Alkitabiah tidak diajar sebagai
sesuatu yang normal (diterapkan secara harafiah) untuk masa kini, kecuali
ditafsirkan melalui ajaran Alkitab.
5. Konteks sebuah teks merupakan kunci untuk menafsirkannya.
a. Konteks setiap teks adalah Alkitabiah seluruhnya.
b. Konteks yang ke 2 adalah teks Alkitabiah (PL atau PB).
c. Konteks yang ke 3 adalah kitab yang mengandung (membahasnya).
d. Konteks yang ke 4 adalah teks langsung sebelum dan sesudahnya.
6. Arti teks seharusnya dianggap harafiah, kecuali jelas dimaksudkan secara
simbolis.
7. Penafsir harus menafsirkan kebenaran sesuai dengan zamannya.
Perasaan kontinuitas historis dengan umat Allah.
8. Ajaran dari seluruh Alkitab ditafsirkan melalui ajaran dari PB seluruhnya
untuk menemukan pemakaian pada masa kini.
9. Teks-teks Alkitab bernilai sebagai renungan devosional, namun seharusnya
dipertimbangkan dalam konteksnya dulu, kemudian dipakai secara renungan
Jadi penerapan menantikan tafsiran yang lengkap.
10. Konteks jauh/luas (seluruh Alkitab) dan konteks dekat (kitab itu sendiri/
pasal tersebut).
11. Arti kata secara sintaksis (kamus) dan ensiklopedia.
12. Makna teologisnya (implementasi, demontrasi/perubahan radikal,
realisasi/menjadi nyata).

B. PRINSIP KHUSUS.
Prinsip tafsiran khusus yaitu Alkitab dianggap sebagai suatu bagian dari karya
sastra, maka prinsip khusus diperlukan yang berpusat pada metode
pembentukan secara sastra.
Seperti:
* Metafora (kiasan) : Matius 16:6; Yohanes 6:48; 10:11; Mazmur 23:1.
* Tamsil (Ibarat /Perbandingan) : Matius 10:16; 28:3.
* Personifikasi (personification).
* Hiperbola (Hyperbole) / dilebih-lebihkan. Matius 19:24.
* Perumpamaan (Parable): kisah duniawi yang mempunyai arti sorgawi
untuk mengajarkan sesuatu yang penting.
* Anthropomorfisme (penggambaran fisik Tuhan seperti manusia):
mata Tuhah ada di segala tempat, telinga Tuhan tidak kurang peka untuk
mendengar.
* Anthropopathisme (penggambaran perasaan Tuhan seperti yang
dimiliki manusia):Tuhan menyesal, Tuhan menangis, Tuhan tertawa, Tuhan
marah.
* Alegori atau Fabel.
* Tipologi
* Nubuat
* Angka atau Bilangan.
* Sastra Apokaliptis.

Catatan:
> Pahamilah dengan konteks kalimat.
> Pahamilah kata demi kata.
> Pahamilah tata bahasa.
> Pahamilah latar belakang secara harafiah.
> Pakailah ayat –ayat referensi (cross reference).
> Pahamilah maksud asli dari penulis.
> Pahamilah isi kesaksian tentang Kristus.

6 Pertanyaan Utama dalam sebuah pengamatan nas Alkitab:
Bagian Pertama : Apa? What?
Bagian Kedua : Mengapa? Why?
Bagian Ketiga : Bagaimana? How?
Bagian Keempat : Kapan? When?
Bagian Kelima : Siapa? Who?
Bagian Keenam : Dimana? Where?


Proses Pengamatan Sebuah Fakta Dalam Sebuah Nas Alkitab
> Pribadi-pribadi / Oknum-oknum.
> Pernyataan – pernyataan.
> Pertanyaan – pertanyaan.
> Perintah – perintah.
> Keadaan atau situasi.
> Tempat
> Waktu / masa.
> Cara – cara.
> Alasan – alasan.

PRINSIP HERMENEUTIKA
1. Penafsiran secara wajar (Historico – grammatical method).
Metode: berdasarkan sejarah, tatabahasa (bnd. II Tawarikh 16:9).
* Alkitab harus ditafsirkan menurut bentuk sastranya.
* Alkitab harus ditafsirkan menurut konteksnya.
* Alkitab harus ditafsirkan menurut “arti asalnya” pada masa penulisnya.
* Alkitab harus ditafsirkan sesuai dengan tata bahasanya.
* Alkitab harus ditafsirkan menurut maksud dan rencana penulisnya.
* Alkitab harus ditafsirkan berdasarkan latar belakang kesejarahannya (geografi,
kebudayaan).

2. Penafsiran menurut Alkitab.
* Alkitab harus ditafsirkan menurut tujuannya.
* Alkitab harus ditafsirkan dengan penjelasan dari bagian yang lain yang
temanya sama.
* Alkitab harus ditafsirkan dengan penjelasan yang datang kemudian dan lebih
lengkap.
* Alkitab harus menurut keterangan dari Alkitab secara keseluruhan (konteks
jauh).

3. Penafsiran oleh Roh.
* Alkitab hanya dapat ditafsirkan dengan bantuan Roh Kudus (Mat.11:25;
Yoh.16:3).
* Penerangan Roh Kudus (Iluminasi dan Rhema).

4. Penafsiran secara dinamis.
* Penafsiran Alkitab tidak terbatas hanya pada menjelaskan arti Alkitab yang
sesungguhnya menurut konteksnya.
* Pertama- tama kita bertanya, apa makna pada masanya serta dalam konteksnya
sendiri dan apa maksudnya dalam konteks seluruh Alkitab. Kemudian kita
bertanya, apa maknanya Firman itu sekarang, pada saat ini, dalam kehidupan
jemaat, bagi orang tersebut, atau bagi saya sendiri?.

MENGANALISA SEBUAH TEKS
1. Latar Belakang.
a. Nama.
b. Pengarang.
c. Tanggal buku tersebut ditulis
d. Masa kejadian peristiwa tersebut (hal-hal yang melatar belakangi).
e. Pusat/ tempat kejadian (secara geografis)

2. Tinjauan.
a. Pokok utama kitab yang akan dibahas.
b. Tempatnya didalam Alkitab.
c. Ayat kunci.
d. Kata kunci.
e. Struktur.

BENTUK – BENTUK PENDEKATAN HISTORIS / ANALISA KONTEKS.
Kata KONTEKS (conteks), berasal dari dua kata latin, “Con” yang berarti “bersama-sama atau menjadi satu”, dan “textus” yang berarti “bagian Alkitab atau kitab atau tersusun”.
Jadi, dapat dikatakan bahwa konteks adalah bagian yang berada disekitar teks. Maksudknya, bagian sebelum dan sesudah teks yang kita pelajari.
Yang dimaksud dengan konteks yaitu menyatakan situasi dan kondisi di mana kata / kalimat tersebut ada.

Konteks bagi kata adalah “kalimat”.
Konteks bagi kalimat adalah “alienea”.
Konteks bagi alinea adalah “perikop”.
Konteks bagi perikop adalah “fasal”.
Konteks bagi fasal adalah “ bukunya”.
Konteks bagi buku adalah “Perjanjian Lama / Perjanjian Baru”.

Ada dua konteks yang utama:
1. Konteks dekat / sempit.
Bagian yang erat dengan yang sedang kita tafsirkan.

2. Konteks jauh / luas.
Menyelidiki jalan pikiran ,tujuan atau maksud dari bagian yang ingin ditafsir
dari seluruh Alkitab.

MACAM-MACAM KRITIK
A. KRITIK TEKS: mencari susunan kata yang asli.
B. KRITIK HISTORIS: tempat di dalam ruang dan waktu.
C. KRITIK SUMBER (SOURCE CRITICISM):
D. KRITIK BENTUK (FORM CRITICISM): Jenis dan kedudukan teks dalam kehidupan.
E. KRITIK SASTRA: komposisi dan gaya retorik teks.
F. KRITIK TATA BAHASA: Bahasa teks
G. KRITIK TRADISI (TRADITIO CRITICISM): tahap-tahapperkembangan di balik teks.
H. KRITIK REDAKSI (REDACTION CRTICISM): Sudut pandang akhir dan teologi .
I. KRITIK SOSIOLOGIS
J. KRITIK RETORIK
K. KRITIK STRUKTUR: Hal-hal umum dalam teks.
L. KRITIK KANONIK: Teks suci sinagoge dan gereja.

BENTUK PENAFSIRAN ALKITABIAH:
1. Penafsiran Literal.
2. Penafsiran Kontekstual.
3. Penafsiran Gramatikal.
4. Penafsiran Historis.
5. Panafsiran Teologis.

METODE – METODE PENYELIDIKAN.
A. Perbedaan antara EXEGESE dengan EISEGESE.
> Eksegesa / Exesegese/Esegeisis (Yunani: Exegomai = menjelaskan
Kis.10:16) atau menceritakan (Kis.5:12,14,21:19). Juga berarti:
menafsirkan,membuka, menyingkapkan, membongkar, menampakan, menjelaskan
arti yang sesuai dengan maksud penulisnya.”
Membawa ke luar” atau “mengeluarkan”; “Membaca atau menggali”.
Eksegesis adalah penerapan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab tersebut
terhadap teks dalam Alkitab. Tugas eksegese adalah menjembatani antara
konteks “waktu itu” dengan konteks “ sekarang”, di zaman kita hidup.
Maka diperlukan penafsiran yang dapat menjelaskan arti / makna yang
terdekat dengan arti dan maksud dari Penulis Alkitab.

Jadi arti yang dimaksudkan oleh penulis pertama kepada pembaca /pendengar
mula-mula, sesuai dengan keadaan waktu itu, sesuai dengan tujuan aslinya.
Kata eksegese berarti “ memimpin keluar dari”. Bila dihubungkan dengan
Alkitab berarti” membaca keluar dari teks Alkitab”.
> Eisegese / Eisegesa berarti “memasukkan “gagasan / ide ke dalam
Alkitab.
Seperti memberi arti (rohani) yang berlebihan kepada ayat - ayat itu.
Metode ini berusaha memaksakan ide ke dalam Alkitab. Memperalat
memaksa), mencomot ayat dan dilepaskan dari konteksnya, menafsirkan
secara harafiah tanpa melihat pada tempatnya (konteksnya) bagian firman
Tuhan untuk membenarkan ide/ gagasan pengkhotbah (bahkan bertentang
dengan maksud ayat / perikop Alkitab).

B. Perbedaan Hermeneutika dengan Homiletika (Ilmu Berkotbah).
Hermeneutika = penafsir bekerja di sekitar nas-nas Alkitab.
Homiletika = Pengkotbah mengarahkan tugasnya kepada si pendengar.

Menguasai Materi Khotbah:
* Memahami materi khotbah.
* Susunlah materi khotbah dengan baik (pergunakan garis besar/out-line/
kerangka).
* Pahamilah hubungan logis semua ide yang terdapat dalam pesan kotbah.
* Mengucapkan suara dengan jelas, keras, teratur.
* Pengulangan kalimat yang ingin ditegaskan (diberi arti lebih dalam).
* Khotbah yang menjadi bagian dalam gaya hidup pengkotbah (pengkotbah
yang menghidupi Firman Tuhan).
* Menentukan tujuan khotbahnya.
* Menyesuaikan pendekatan dalam penyajian khotbahnya.
* Menggunakan bahasa aslinya (gunakan alat bantuan)
* Menyiapkan kata pengantar (pembukaan), dan penutup (kesimpulan).
* Gunakan metode jangan dengan serampangan, tergesa-gesa, tak teliti.
* Menggunakan buku-buku tafsiran yang berfungsi untuk mengecek dan
mengimbangi kecenderungan kita berprasangka.
* Gunakan Alkitab beberapa versi /terjemahan (kalau ada yang memiliki
cross– reference /referensi silang), Konkordansi, Kamus Alkitab dan Atlas
Alkitab.

C. EKSPOSISI (EKSPOSITORI) berbeda dengan
* ALEGORI (memberi makna / arti Rohani dari sebuah ayat tanpa ada
kaitannya dengan bahasa dan konteks ayat). Semacam Analogi Iman.
* MISTIS (pewahyuan baru, sekte).
Menekankan Roh Kudus saja tanpa Alkitab (tanpa menggunakan
hermeneutika yang benar), pasti jatuh dalam mistikisme, menekankan
Alkitab sebagai buku tanpa menekankan Roh Kudus, pasti jatuh ke dalam
rasionalisme (menolak mujizat) .
* PERENUNGAN (Devosional): pengaplikasian, pengalaman hidup sehari-hari,
* RASIONAL (Alkitab bukan otoritas tertinggi, rasio manusialah yang
menentukan)
* LITERAL (HARAFIAH): yang dimengerti pada zamannya, adat istiadat, budaya
setempat.
* SIMBOLIK/ FIGURATIF: lambang-lambang, angka-angka, warna-warna.

> Eksposisi adalah pernyataan dari penafsiran.
> Penguraian hasil dari eksegesis yang telah dilakukan, pada umumnya berupa
khotbah.
> Mencari arti rohani dalam setiap ayat. Ini adalah kebalikan dari
menafsirkansecara harafiah. Kesulitan mengerti ayat-ayat dalam Alkitab
atau tidak mendapatkan apa yang diinginkan seringkali dengan cara
merohanikan arti harafiah yang sudah jelas dalam ayat – ayat tersebut,
sehingga akhirnya menyeleweng dari tujuan asli penulis Alkitab

KUALIFIKASI SEORANG PENAFSIR (INTERPRETER).
> Seseorang yang memiliki terori pengetahuan / Hermeneutika tidak
membuatnya otomatis menjadi seorang penafsir yang baik (handal).

> Menggunakan metode yang tergesa-gesa, serampangan, atau tidak teliti
tak pernah menghasilkan seorang ekspositor (penafsir) yang sejati .

> Jangan sekali-kali Anda meminjam kerangka kotbah dari buku-buku
referensi atau tafsiran-tafsiran, tetapi Anda harus merumuskan kerangka
khotbahnya sendiri.

Ada Tiga Kategori Penafsir:
A. Penafsir Resmi (Kis.13:27): pemimpin agama.
Bersifat harafiah dan legalisme.

B. Penafsir Palsu (II Kor.4:2) – terjadi penyesatan, diselewengkan dari maksud
dan tujuan .

C. Penafsir Baik dan Benar (Lukas 24:27) – seksama, jelas dan cermat.


YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PENAFSIR
A. Knowledge (Pengetahuan) - the possession of fact of truth.
B. Understanding (Pengertian) – the interpretation of fact.
C. Wisdom (Hikmat) – the application of fact.
D. Responsibility (Meresponi/tanggap)
E. Faithfullness (Kesetiaan)
F. Acountabillity (Dapat mempertanggungjawabkan)
G. Teachable (Mau diajar)
H. Humble (Rendah Hati)
I. Servant Heart (Memiliki Hati Gembala).
J. Trustworthy (Dapat dipercayai)
K. Commitment (Komitmen)
L. Able / Qualifed (Mampu/ Berkualitas)
M. Gifted Teacher (Karunia Guru / Karunia Mengajar).
N. Intergrity (Integritas)

Masih ada hal yang lainya yang penting, seperti:
Hati yang baru / telah disunat (ditanggalkan /dikerat) (I Kor.2:14)
Hati yang haus dan lapar akan kebenaran (Matius 5:6; I Petrus 2:2).
Hati yang taat (Mazmur 119:98-100; Yesaya 66:2).
Hati yang disiplin (Matius 7:7; Yesaya 50:4).
Hati yang merendah (Matius 7:7).
Hati yang beriman (Ibrani 11:6).
Hati yang penuh dengan ucapan syukur.


GAP ANTARA PEMBACA (PENERIMA MASA KINI) DAN ALKITAB.
A. GAP LINGUISTIK (Linguistic Gap / Perbedaan bahasa): berbeda dari bahasa
si penafsir.
B. GAP BUDAYA (Cultural Gap): kesenjangan budaya
C. GAP GEOGRAFI (Geographical Gap / Perbedaan geografi).
D. GAP SEJARAH (Historical Gap): kesenjangan sejarah.
E. GAP SUDUT PANDANG: Seorang penafsir harus berusaha untuk membaca
dokumen “seolah-olah “ ia adalah baik si pengirim maupun si penerima.

Metode – Metode Penyelidikan.
Ada bermacam - macam cara untuk menyelidiki Alkitab:
1. Penghafalan ayat-ayat Alkitab.
2. Penyelidikan berdasarkan pokok / topical / tematik.
3. Penyelidikan berdasar doa-doa/pemikiran seseorang.
4. Penyelidikan berdasarkan biografi tokoh Alkitab (karakter, integritas,
kekuatan/kelemahan)
5. Penyelidikan berdasarkan lambang-lambang/symbol-simbol; angka-angka;
warna-warna.
6. Penyelidikan yang bersifat pemaparan (latar belakang penulisan).
7. Penyelidikan yang bersifat menyeluruh / sintetik.
8. Penyelidikan menggunakan metode meringkas.
9. Penyelidikan study kata-kata tertentu (analisis /sintesis bagian tertentu).
10. Penyelidikan berdasarkan doktrin tertentu.
11. Penyelidikan berdasarkan etika tertentu.
12. Penyelidikan Alkitab berdasarkan Induksi.
Metode Induksi: penggalian dengan membaca Alkitab “apa adanya”, tanpa
bermaksud memasukkan pikiran diri sendiri ke dalamnya.
Penafsiran terlebih dahulu mencari data dan fakta Alkitab. Kemudian menarik
kesimpulan berdasarkan data dan fakta Alkitab yang ia temukan.
Pendekatan yang memakai metode induksi merupakan cara mempelajari
Alkitab yang paling dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena
metode ini merupakan kesimpulan dari apa yang dinyatakan Allah sendiri di
dalam Alkitab.
13. Penyelidikan Alkitab berdasarkan Deduksi (Lihat: penafsiran eisegese).
Metode Deduksi: membaca Alkitab dengan konsep-konsep tertentu dan
mencari ayat yang mendukung serta membenarkan konsep pikiran tersebut.
Penafsiran Alkitab sudah mempunyai kesimpulan tertentu sebelum dia
mempelajari Alkitab. Karena ia menyelidiki Alkitab dengan tujuan untuk
mencari ayat-ayat yang mendukung kesimpulan tersebut.

METODE PENYELIDIKAN ALKITAB
A. OBSERVASI: Apa yang dikatakan Alkitab? Pengamatan atau suatu usaha
mencari data atau fakta Alkitab untuk dipakai sebagai bahan bukti penafsiran.

B. INTERPRETASI: Apa yang diartikan, menjelaskan / mengupas arti yang
sebenarnya.

C. PENJELASAN: Informasi apa yang dapat dipahami pendengar /pembaca?

D. KORELASI: Dimana lagi dijelaskan? (dapat dikembangkan materinya).

E. ARGUMENTASI: Bagaimana semua kebenaran ini relevan dengan pendengar
saya?

F. APLIKASI: Apa yang akan saya lakukan? Bagaimana semua kebenaran ini
relevan dengan pendengar saya? Usaha mentaati kebenaran.

G. ILUSTRASI: Pernyataan mana yang bisa dikokohkan dengan keterangan tambahan.

H. LANGKAH KONGRIT: Spesifik dan Terukur, Dapat Dilakukan.


PERTANYAAN EVALUATIF.
Untuk mengevaluasi seberapa jauh dan dalamnya Anda sebagai seorang penafsir:
a. Apakah pendengar mengenal kebenaran yang Anda sampaikan?
b. Apakah pendengar memahami kebenaran yang Anda jelaskan?
c. Apakah pendengar dapat mempraktekkan kebenaran yang sudah Anda sampaikan?
d. Apakah pendengar dapat merasakan kebenaran tersebut dalam hidupnya?
e. Apakah pendengar dapat membedakan kebenaran dalam hidupnya?
f. Apakah pendengar dapat menceritakan kembali inti pengajaran yang Anda
sampaikan?.

Email: ingarsh@yahoo.com

HOMILETIKA (ILMU BERKHOTBAH / PREACHING)

HOMILETIKA(ILMU BERKHOTBAH / PREACHING)
Disusun oleh: Ingar Sinaringbudi Hadiprasetya, D.Miss.

Pendahuluan
> Ada tiga hal yang penting dalam hal berkotbah:
Pertama, Pribadi yang berkhotbah (diperkuat dengan kesaksian, selaras
dengan kelakuan).
* Penerimaan pesan Allah tergantung pada kehidupan pribadi
pengkhotbah. Jika pengkhotbah dihormati, pesannya akan didengar
dengan baik. Namun, jika pengkhotbah tidak dihormati, pesannya
tidak diterima jemaat.

* Watak (karakter) pribadi pengkhotbah yang baik mendorong jemaat
untuk mendengarkan pesannya. Sebaliknya, watak yang kurang baik
akan menghalangi proses komunikasi.

* Pengkhotbah harus yakin bahwa Firman itu didalam dan dari dirinya
sendiri mempunyai kuasa terhadap jemaat. Si pengkhotbah hanyalah
ikut serta dalam proses ini. Firman itu didalam dan dari dirinya
sendiri mempunyai kuasa yang berasal dari kuasa dan kehadiran
Allah. Bahkan sebelum si pengkhotbah membaca teks, Firman itu hidup
dengan kuasa Allah. Adalah salah bila kita berpikir bahwa Firman itu
membutuhkan si pengkhotbah. Yang benar adalah sebaliknya, si
pengkhotbah yang membutuhkan Firman itu. Seorang pengkhotbah
hendaklah dikuasai Firman daripada menjadi tuan yang memakai Firman.

Kedua, Isi Khotbahnya (materi, doktrinya, pendahuluan, garis besarnya,
ilustrasi, penutup).
* Perlu diperhatikan ada tiga dinamika disini sebelum membahas isi khotbah
yakni: pilihan ayat Alkitab, keterbukaan pendeta untuk mendengar dari
Allah dan pemahaman akan kebutuhan jemaat.

* Khotbah harus memiliki gabungan yang baik antara informasi historis dan
kontemporer. Khotbah harus disajikan dengan: baik, menarik intelektual
dan emosi(semangat, perasaan, mengekspresikan seseuatu dengan perkataan
/gerak- gerik, urapan Roh).

* Apakah khotbah yang ada di dalam pikiran dan hati si pengkhotbah itu
dipandang sebagai suatu penjelasan mengenai ide-ide ataukah suatu
tindakan pelayanan kepada Allah?

Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan arah dan pengaruh pesan yang
ingin disampaikan. Kristus tidak mati untuk ide-ide abstrak, demikian juga
khotbah bukanlah untuk menyebarkan ide-ide. Khotbah bukanlah sekedar
penyaluran informasi. Khotbah adalah Allah yang sedang berbicara
kepada manusia melalui Firman.

Ketiga, Cara Penyampaian / Penyajian (volume suara, intonasi,
kecepatan suara, tekanan suara, panjang pendeknya kalimat,
penampilan, berpakaian rapi dan sopan, rambut yang rapi, make up yang
natural ; assesoris yang tidak glamour; cara mendramatisir sebuah cerita
supaya lebih hidup).

> Berkhotbah adalah penyampaian kebenaran ilahi melalui kepribadian
insani.

> Khotbah dan mengajar merupakan bagian yang amat penting dalam
panggilan seorang pendeta. Yang dimaksud bagian yang amat penting dalam
panggilan seorang pendeta adalah mencakup seluruh kesaksian hidupnya;
artinya khotbah dan pengajaran itu harus sesuai dengan kesaksian hidupnya.
Apa yang diajarkan dan dikhotbahkan merupakan pergumulan seluruh hidup
dan kesaksiannya. Dengan demikian dia bukan semata-mata menjadi orang
yang pandai berkhotbah dan mengajar, tetapi kesaksian hidupnya menjadi
batu sandungan di tengah- tengah jemaat. Khotbah dan ajaran yang sejati
bukan semata-mata di atas mimbar, tetapi justru dibawah mimbar, yakni
realita hidupnya bersama – sama seluruh anggota jemaat.

> Persiapan khotbah hanya satu bagian dari proses khotbah; bagian penting yang
lainnya adalah penyampaian.

> Jalan memperbaiki cara berkhotbah adalah dengan lebih dahulu
memperbaiki sang pengkhotbah.

> Waspadalah terhadap jerat pengkhotbah:
- motivasi yang salah (sekedar mengejar popularitas, komoditi “Amplop”).
- kemunafikan yang terselubung (membual, apa yang dikatakan tidak sama
dengan apa yang ia perbuat).
- kepalsuan yang lembut(kurang berani menyampaikan kebenaran dengan tegas).

Syarat - Syarat Yang Harus Dimiliki Si Pengkhotbah:
* Tulus: tulus dalam persekutuan dengan Tuhan, tulus dalam hal berdoa dan
membaca Alkitab, tulus dalam hal menurut pimpinan dan kenyataan Ilahi,
tulus dalam berkhotbah.
* Lurus: tidak bengkok. Lurus dalam menguraikan tujuan ayat mas, lurus
mengikuti bab dan bagian - bagiannya, lurus dalam menyusun cerita.
* Bagus: jelas dan lancar. Percakapannya bagus, bagus isinya, bagus
susunannya, bagus perbandingannya, dan bagus kesimpulannya.,
* Nyata: tidak fiksi, tidak dibuat-buat, bukan bualan (kesombongan),
tidak boleh melakukan kemunafikan (tipuan).
* Berkuasa mengubah (transforming power): mengena dihati dan akal budi,
transformasi karakter dan perilaku, terjadinya perubahan kehidupan rohani
(Roma 12:1-2). Perilaku orang percaya diubah melalui proses pengajaran
dan pemuridan.
* Dinamika (kepekaan menangkap apa yang Tuhan mau katakan pada saat itu).
* Bermutu: tidak asal comot, tidak meniru / plagiator khotbahnya pendeta lain.
* Struktur: memiliki alur cerita yang jelas, kutipan yang jelas.
* Mendalam: menggali dengan eksposisi yang benar dan berguna.
* Rajin dan Tekun: pengertian yang tepat aka nisi Alkiab tidak terjadi secara
otomatis tanpa usaha, untuk itu diperlukan kerajinan dan ketekunan dalam
mempelajari Alkitab.
* Variatif: menyajikan dengan beragam variasi sesuai dengan tema, suasan dan
tempat.
* Inspirational: memberi inspirasi dan terobosan baru.
* Dialogis: panggilan dan tanggapan.
* Bersungguh-sungguh: sanggup dipertanggungjawabkan secara teologis,
dengan segala implikasi teologis didalamnya.
* Disiplin Mempelajari Firman Tuhan: secara komprehensif dan progresif
(terus menerus).
* Mempersiapkan Khotbah Sendiri: bisa original (karangan sendiri) atau
menggunakan metode ATM (Amati –Tiru - Modifikasi).
* Menyampaikan Khotbah Dengan Kasih, belas kasihan dan Kuasa Roh
Kudus.
* Khotbah dengan otoritas, antusias dan bukan arogan (kesombongan).
* Melodramatis: berkhotbah adalah sebuah seni yang bisa mencakup
sandiwara. Memasukan unsur emosional (mendramatisir).
* Kesediaan untuk dinilai dan direspon oleh jemaat: bermutu atau lemah.
* Mencatat Khotbah yang akan disampaikan: untuk pertanggungjawaban dan
dokumentasi.
* Review (pelajari /diulang kembali) secara teratur apa yang sudah
dikhotbahkan: untuk mengevaluasi dan mempelajari lebih mendalam lagi,
menyempurnakan bahan yang dipakai.
* Efektif dan efisien (menyampaikan point yang penting saja dan penggunaan
waktu).
* Gunakan alat bantu: Chart/ alat peraga, Slide OHP; ilustrasi,Visual.
* Perhatikan kelompok pendengar yang hadir:
- Orang yan belum percaya (Sarkikos) – I Kor 3:1, 3.
- Kristen baby/ masih kanak-kanak – mencari susu bukan makanan keras .
- Kristen Carnal (bersifat kedagingan) – (psikhikos / natural) I Kor.2:14.
- Kristen dewasa / matang / Manusia rohani (pneumatikos) sudah terlatih
panca inderanya dan membutuhkan makanan keras bukan susu lagi –
(I Kor.2:15).
* Melakukan inovasi: berani mencoba yang baru, tehnik pendekatan
/ penyampaian.
* Mengembangkan dan melatih karunia: untuk membangun dan membawa
orang – orang kepada kedewasaan dalam Kristus.
* Optimis / Positif: berpikir positif, memiliki paradigma baru, perspektif yang
holistic.
* Senantiasa melakukan pemberesan dosa: kelemahan, kekurangan, cacat cela, dls.

> Khotbah bukanlah suatu risalah atau karangan sastra untuk diterbitkan
dengan maksud dibaca berulang-ulang, melainkan suatu berita yang dimaksudkan untuk
didengar dan mempunyai dampak langsung pada pendengar-pendengarnya.

> Tujuan utama sebuah khotbah adalah untuk kemuliaan Allah (to glorifying
God and enjoying God).

> Tujuan utama dalam menyampaikan khotbah adalah untuk membangun iman
di dalam hati pendengar.

> Khotbah adalah Firman Allah yang diterima, dirasakan dan dilakukan oleh
diri sendiri, kemudian diutarakan dengan tegas dan nyata, supaya menjadi
kesaksian dan jalan keselamatan bagi orang lain.

> Khotbah bukan hanya masalah teknik pidato/khotbah (di dalam theologi
disebut homiletika), bukan hanya masalah penguasaan bahan secara akademis,
tetapi khotbah yang terpenting adalah berita (message).

> Khotbah bukan sekedar mengisi waktu dalam salah satu mata liturgy
kebaktian.

Unsur Khotbah harus berisi:
* Teologis (Doktrinal, Sistematika dan Dogmatika, Misiologi, Etika)
* Biblika (Teks, Analisa): Ekesgese dan Hermenenutika
* Apologetis/ Historika (Pertanggungjawaban iman)
* Aplikasi / Penerapan untuk masa kini.
* Ketergantungan kepada Roh (kuasa, pengurapan, penyembuhan
dan pelepasan) (Bnd.Yesaya 61:1-3; Lukas 4:16-20; Matius 7:29).


> Khotbah sebagai sarana untuk mendidik Karakter dan Kehidupan Kristen.

> Di dalam gereja Kristen saat ini, ada dua kecenderungan ekstrim para
pengkhotbah, yaitu di satu sisi, sangat memperhatikan persiapan sebelum
berkhotbah, tetapi tidak terbuka pada kuasa Roh Kudus yang spontan.
Di sisi lain, ada pengkhotbah yang terlalu mementingkan kuasa Roh Kudus,
tetapi mengabaikan persiapan khotbah, sehingga khotbahnya pun asal-
asalan, yang penting “dari Roh Kudus”. Kedua hal ini tidak benar.

Jika kita terlalu menekankan persiapan yang matang tetapi tidak terbuka pada
pimpinan spontan dari Roh Kudus berarti kita terlalu mengandalkan
kehebatan manusia di dalam menyampaikan berita Firman.
Sebaliknya, jika kita terlalu menekankan pimpinan spontan dari Roh Kudus dan
tidak mempersiapkan khotbah dengan baik, itu berarti kita tidak
bertanggungjawab (akan jatuh ke mistikisme, pengkultusan pribadi,
hyper thinking positivism) .Teknik khotbah yang bertanggungjawab adalah
teknik khotbah yang seimbang.

> Di dalam khotbah terdapat unsur rekreatif (menghibur orang, bukan hanya diri
sendiri), dan unsur edukatif (mendidik dengan mengarahkan serta memberi
jalan keluar) berdasarkan pada Firman TUHAN.

> Khotbah yang baik adalah kotbah yang jelas serta merangsang
(mendorong) orang untuk mengambil keputusan secara sadar, bebas dan tepat.”

> Khotbah memiliki kekuatan yang dapat mengubah pendengarnya.

> Ingatlah bahwa khotbah bukan untuk mengetengahkan kehebatan ilmu anda, tetapi
untuk menyampaikan iman dan kesaksian firman yang mengubahkan hidup orang.

> Khotbah dan mengajar juga menyangkut pemeliharaan terhadap anggota
jemaat dari segala macam ajaran-ajaran sesat, dari segala pengaruh dunia yang
ada dalam pola globalisasi – sehingga pengaruh universalisme, hedonisme
dan materialisme begitu kuat.


Definisi:
Homiletika adalah ilmu yan menerangkan ayat mas atau kepandaian menguraikan suatu hal. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “Homilia”, yang berarti: perundingan, penguraian atau kotbah. Kata “homilia” yang berarti “perbincangan dari hati ke hati heart to heart).
Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan ilmu berkotbah atau pelajaran berbicara dihadapan orang banyak (sidang).

Prinsip Sifat Khotbah Alkitabiah Yang Komunikatif:
1. Khotbah berdasarkan pada teks Alkitab, baik pendek, maupun panjang.
2. Pengkhotbah mencari arti pokok dari teks tersebut.
3. Khotbah mengaitkan arti teks ke konteks teks tersebut.
4. Pengkhotbah mencari prinsip-prinsip dari teks yang dapat dipakai sekarang
(diaplikasikan) sama seperti masa lalu.
5. Pengkhotbah mengatur/mendapatkan kebenaran-kebenaran itu disekitar satu
tema pokok.
6. Khotbah memakai elemen pembicaraan dengan menjelaskan,
mempertahankan, menggambarkan dan menggunakan kebenaran teks
tersebut untuk menghidupkan teks di dalam kehidupan para pendengar.
7. Pengkhotbah bermaksud mendorong pendengar untuk mentaati kebenaran
dari teks itu.
8. Seorang pengkhotbah yang baik tidak menyayangkan perasaan
pendengarnya agar jangan sampai dibuat terluka (berani menjatakan
kesalahan dan dosa, teguran nyata-nyata).


KUALIFIKASI PENGKHOTBAH
I Timotius 4:16 = Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Pengkhotbah tidak bisa
dipisahkan dari khotbahnya. Pengkhotbah adalah merupakan khotbahnya
(The speaker is his sermon).

Seorang pengkotbah harus menjadi contoh hidup atas apa yang ia khotbahkan kepada orang lain.
* Dengan Ajarannya – apa yang ia katakana (II Tim3:10).
* Dengan Contohnya – apa adanya ia (II Tim.3:10).
* Dengan Tingkah Lakunya – apa yang dia perbuat (Yoh.13:12-15; Mat.5:19;
Yes.2:1-4).

Seorang pengkhotbah dalam pengajarannya adalah penerapan Firman dalam gaya hidup dan tidak semata-mata informasi tentang Firman.

Ada beberapa kualifikasi pengkhotbah, yakni:
1. Ia harus dilahirkan kembali (Yoh.3: 3-7). Jika pengkhotbah belum dilahirkan
kembali, khotbah semata-mata hanya profesi atau alat untuk mendapatkan
nafkah hidup. Orang yang demikian hanyalah seperti orang buta yang
menuntun orang buta (Mat. 15:14).

2. Ia harus mengasihi Tuhan Yesus. Khotbah merupakan ungkapan kasih kepada
Kristus dan ini harus menjadi motivasi kita melayani (2 Kor.5:14-15). Kasih
kepada Kristus merupakan kekuatan yang memadai di tengah-tengah segala
macam kesulitan (Rom.8:35-39). Harus ada hubungan pribadi dengan Tuhan.

3. Ia harus mengasihi orang-orang yang diberitakan. Kita harus menguji diri
kita sendiri dalam setiap pekerjaan kita (Gal.6:4). Kasih itu lebih dari pada apa
yang dapat kita katakan (1 Kor.13:1), lebih dari pada apa yang kita miliki
(1 Kor.13:2) dan lebih dari pada apa yang kita berikan (1 Kor.13:3).

4. Ia harus mempunyai pengetahuan yang mendalam akan Alkitab.Seperti
halnya guru matematika harus menguasai matematika. Pengkhotbah harus
mengetahui Alkitab secara umum. Biasakan diri juga untuk menghafal ayat-
ayat Alkitab. Seorang pengkhotbah harus mencintai Alkitab.

5. Ia harus menjadi manusia yang berdoa. Pelayanan tanpa doa akan kehilangan
kepekaan terhadap suara atau pimpinan Tuhan dan kuasa.

6. Ia harus hidup suci di hadapan Allah dan manusia. Kita melayani Allah yang
Mahasuci, maka pengkhotbah juga harus demikian (Yes.52:11, 1 Petrus.1:16)

7. Ia harus siap untuk pelayanan. Ia harus siap secara rohani, fisik, mental,
pendidikan.

PERANAN ROH KUDUS DALAM KHOTBAH
Berkhotbah yang kena sasaran bukan hasil ilmu dan teknik saja, tetapi karena kuasa Roh Kudus. Roh Kudus memiliki peranan penting yakni:
1. Roh Kudus memberi hikmat kepada pengkhotbah untuk menentukan nas-nas
atau ayat/perikop yang akan dikhotbahkan.

2. Roh Kudus memberikan pencerahan atau iluminasi kepada pengkhotbah dan
juga pendengar.

3. Roh Kudus menggerakkan ingatan pengkhotbah pada nas lain, ilustrasi dan penerapan
praktis yang masih berkaitan dengan nas khotbah yang disampaikan.

4. Roh Kudus memberikan keyakinan dan keberanian saat berkhotbah.

5. Roh Kudus memberikan konsentrasi kepada pendengar pada saat khotbah disampaikan.

6. RohKudus menginsafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman(Yoh.16:8).

7. Roh Kudus menanamkan Firman Tuhan dalam hati pengkhotbah dan
pendengar, serta memotivasi untuk melakukan dalam kehidupannya(Yes.55:11)

Peran Khotbah Dalam Pembaruan Pelayanan Mimbar
Bagian tiga terdiri dari tiga, yaitu:
1. Perbaruilah pemahaman tentang filsafat berkhotbah.
2. Perbaruilah usaha untuk memvariasikan khotbah.
3. Pendekatan variatif dalam penyampaian khotbah.

Catatan:
Tetapi satu hal yang harus diingat bahwa bagaimanapun, kualitas lebih penting daripada variasi sehingga variasi tidak boleh mengorbankan kualitas.Variasi dapat berupa penyesuaian dalam gaya, penyampaian, perkataan, jenis khotbah dll.

KETRAMPILAN BERKHOTBAH
Diambil dari Tri Kadarsilo, Model Alternatif Latihan Khotbah – Dasar-Dasar Micropreaching, Penerbit Andi Offset Yogyakarta, 2004, hal.22-25), sbb:
1. Kata Pengantar: membangkitkan minat, sesuai dengan tema, panjangnya
memadai.
2. Volume Suara: keras dan enak didengar, volume seusai dengan keadaan,
penggunaan mike.
3. Istirahat /Jeda: jeda tanda baca, jeda pergantian pokok pikiran, jeda
menandaskan, jeda untuk kondisi, jeda menemukan ayat.
4. Penggunaan Alkitab: perintah mencari ayat, durasi (waktu) menemukan ayat.
5. Penghantaran Ayat: menjadikan ingin tahu, mengarahkan penggunaannya.
6. Pembacaan Ayat: ketepatan tekanan kata, penggunaan metode, mengaktifkan
jemaat.
7. Penjelasan penerapan: menyisihkan kata kunci, relasi dengan pengantar.
8. Penggulangan / Penandasan: relasi dengan tema utama, relasi dengan tema.
9. Penggunaan Isyarat: membantu melukiskan, membantu menandaskan.
10. Tema Pokok Yang Ditandaskan: temua yang sesuai, pengulangan gagasan tema.
11. Penonjolan Pokok Utama: jumlah cukup, perkembangan pokok utama
terpisah, pokok tambahan pada gagasan utama.
12. Kontak dengan Hadirin: kontak mata, sapaan langsung.
13. Penggunaan rangka (outline): pendahulua, batang tusbuh /isi , penutup.
14. Percakapan: kelancaran dan jelas.
15. Percakapan / Gaya: penggunaan pernyataan, penggunaan percakapan.
16. Percakapan: pelafalan.
17. Pertautan Sub pokok Materi: dengan peralihan, memadai bagi hadirin, utama
logis, bahan saling terkait, menjaga gagasan kunci.
18. Argumen: peletakan dasar, pembuktian yang baik, iktisar efektif.
19. Membantu Berpikir: menjaga pengertian, mengembangkan pokok,
mengembangkan penerapan.
20. Tekanan Arti Pada Kalimat: kata kunci pikiran, pokok utama khotbah.
21. Modulasi Suara: variasi kekuatan, variasi kecepatan, variasi tinggi rendah
(nada); kesesuaian emosi dan buah pikiran.
22. Semangat: menghidupkan khotbah, kesesuaian dengan bahan.
23. Kehangatan/ Perasaan: pada mimik wajah, pada suara, sesuai dengan bahan.
24. Perumpamaan: kesederhanaan, penjelasan penerapan, kesesuaian dengan bahan.
25. Penyapaan Hadirin: Kesesuaian dengan kondisi, citra yang baik.
26. Kesesuaian dengan PI: ungkapan mudah/ umum, pilihan pokok sesuai,
penonjolan nilai praktis.
27. Kata penutup: sesuai dengan tema khotbah, mendorong kepada perilaku,
panjangnya memadai.
28. Keyakinan / ketenangan Diri: cara membawakan diri, pengendalian suara.
29. Penampilan Pribadi: keserasian pakaian/dandanan, sikap tubuh, kerapian
perlengkapan, ekspresi muka, kebersihan badan/muka.

BAGAN / STRUKTUR KHOTBAH
Teks:
Judul / Tema:
Tujuan Khotbah:
a. Secara Umum: ....................................................................
b. Secara Khusus: ....................................................................
Ayat Yang Digunakan: ............................................................

GARIS BESAR KHOTBAH (OUTLINE)
Garis besar khotbah bisa membuat khotbah berhasil dan juga gagal. Garis besar yang buruk menghalangi sebuah khotbah, sehingga tidak menjadi pengalaman biasa-biasa saja. Menguraikan khotbah mencakup pengaturan ide-ide dalam pesan sehingga dapat disampaikan dengan jelas kepada para pendengar. Suatu garis besar yang baik membantu pelayanan menyampaikan apa yang hendak dikatakan secara jelas dan sederhana.

PENDAHULUAN / PEMBUKAAN.
* Menunjukkan tema (Tepat, Singkat, Unik, Mengesankan)
* Menciptakan Kebutuhan
* Menarik
* Ringkas/Singkat.
* Pendahuluan sebagai daya tarik khotbah.
* Pendahuluan sebagai penyuluh tema khotbah.



BATANG TUBUH / ISI KHOTBAH:
Isi khotbah adalah penjelasan atau penguraian dari ide khotbah yang berupa pokok-pokok besar yang dijelaskan lagi melalui pokok-pokok kecil, yang bentuknya bisa berupa eksposisi, ilustrasi, dan aplikasi.

BAHAN BATANG TUBUH / ISI KOTBAH:
* Khotbah Pengajaran.
* Khotbah Ajakan / Persuasif .
* Khotbah Nasihat / Motivasional.
* Khotbah Kebaktian.
* Khotbah Perumpamaan.
* Khotbah Kesaksian.
* Khotbah Penuturan
* Khotbah Tafsiran (exegetical, doctrine, practical).
* KhotbahTekstual – Naratif – Ekspositori.
* Khotbah Topik/ Tematik.
* Khotbah kebutuhan khusus jemaat .

I. AMANAT KHOTBAH
* Berisi satu ide utama.
* Bersifat universal,
* Bentuk: Past Tense, Present Tense dan Future Tense.
* Kalimat Deklaratif / Proclamation.
* Singkat, Jelas dan Menarik.
* Dapat menggunakan sebuah kata kunci.
* Dapat memuat sebuah kalimat aplikasi.
* Dapat membuat singkatan / akronim yang dapat diingat.

II. KERANGKA KHOTBAH:
A. Penjelasan:
* Orientasi
* Konteks
* Analisa Kata (analisa dan observasi)
* Dukungan (teologis; alkitab, kutipan)
* Kristosentris

B. Ilustrasi
* Materi yang akrab dengan pendengar.
* Logis.
* Menarik.
* Mempunyai kekuatan.

C. Aplikasi / Konstribusi:
* Sesuai dengan kebenaran teks.
* Mulai sejak pendahuluan kotbah.
* Bersifat praktis.
* Menyentuh kebutuhan dan persoalan pendengar.
* Personal dan spesifik.
* Disampaikan dengan rendah hati, persuasive,sopan.
* Ditambatkan dengan tugas untuk pendengar

PENUTUP / KESIMPULAN /KONKLUSI
* Rangkuman / Ringkasan
* Undangan
* Kabar baik.
* Ajakan / Penekanan.
* Membuat suatu bantingan yang terakhir (pukulan yang penghabisan sangat
keras), supaya paku benar- benar tertanam pada kayu itu .

PEDOMAN UNTUK MENANGGAPI KHOTBAH
Tulislah tanggapan Anda dengan menggunakan bahasa sendiri terhadap pokok-pokok terpenting dalam khotbah.
Bapak /Ibu. Pendeta / Pdm / Pdb/ Ev : _________________________________

Dampak Umum:
> Khotbahnya berbobot atau lemah ?
> Sungguh-sungguh atau dibuat-buat?
> Menarik perhatian atau membosankan?
> Mudah Dimengerti atau sulit?


ISI:
> Apakah sesuai kebutuhan yang sebenarnya dari jemaat?
> Apakah menggunakan ayat-ayat secara benar dan tepat?
> Apakah cukup menggunakan bahan-bahan lain?
> Bagaimana lukisan/ ilustrasi Khotbahnya? Nyata atau fiksi belaka, membual.
> Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari? Mengena, tidak dapat diterapkan.


STRUKTUR:
> Apakah tema utama ? Jelas atau kabur/membingungkan.
> Apakah merupakan kesatuan?
> Bagaimana cara mengembangkan nas tersebut ? Monoton atau berkembangan.
> Perpindahan dari pemikiran satu ke lainnya ? Lancar atau macet /tersendat-
sendat.
> Pendahuluannya ? Lama / putar-putar, jelas / tidak terarah.
> Batang Isi : ada beberapa point ? Maksimal 4 – 7 point (ideal 3 point).
> Konklusi / Kesimpulannya ? Ada hubungan dengan pendahuluan – isi.

PENYAJIAN:
> Apakah khotbahnya jelas / membingungkan ?
> Apakah si pengkhotbah berwibawa atau humoris (bahasa jawa: cengengesan) ?
> Apakah bahasa yang disampaikan mudah dimengerti ? (Bahasa daerah, Inggris,
Mandarin, Yunani, Ibrani, Latin)?
> Apakah disampaikan dengan bebas atau tekanan tertentu (berdasarkan pesan
tertentu)?
> Bagaimana penampilan di mimbar ? Seperti “robot”, “patung” (tidak ada
ekspresi).
> Penggunaan mimik wajah dan gerakan tangan ? Sesuai atau tidak wajar (dibuat-
buat).
> Bagaimana sorot matanya ? Tajam, sayu, menunduk/ menengadah ke langit
/ atap gedung.
> Bagaimana sikapnya ? Sopan santun atau sembarangan (bahasa jawa: urakan).
> Penggunaan catatan khotbah ? Memiliki atau diluar kepala (tanpa catatan).


SUARA :
> Kualitas suaranya ? Prima, enak didengar atau serak /batuk (sedang influenza).
> Nadanya ? Tinggi, sedang, mendatar.
> Berubah-ubah atau monoton ? Menarik atau membosankan.
> Mudah dan jelas didengar atau sulit untuk didengar dan dicerna?
> Ucapan vocal dan konsonan jelas atau pengejaannya /pelafalan? Benar atau
salah.

EMOSI:
> Berkomunikasi dengan keyakinan ?
> Kurang yakin atau khawatir dengan apa yang disampaikan?
> Penuh kasih atau kemarahan (mudah meledak-ledak)?